Liputan6.com, Jakarta - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatatkan kinerja cukup baik hingga kuartal III 2014. Perseroan membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 57,6 persen menjadi Rp 3,03 triliun dari Rp 1,92 triliun.
Kenaikan laba diikuti kenaikan penjualan sebesar 22,1 persen menjadi Rp 50,39 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 41,28 triliun. Kenaikan kinerja perseroan didukung dari pertumbuhan dari hampir seluruh kelompok usaha strategis dan penjualan dari grup Budidaya dan pengolahan sayuran.
Advertisement
Laba kotor naik 35,8 persen menjadi Rp 13,62 triliun dari Rp 10,03 triliun. Marjin laba bruto tercatat naik menjadi 27 persen. Meski terjadi kenaikan beban usaha, laba usaha tumbuh 27,1 persen menjadi Rp 6,05 triliun dari Rp 4,77 triliun. Sedangkan marjin laba usaha meningkat menjadi 12 persen dari 11,5 persen pada periode sama tahun sebelumnya.
Kinerja itu antara lain disumbangkan dari grup produk konsumen bermerek mencatatkan nilai penjualan sebesar 21,2 persen. Lalu grup Bogasari, Agribisnis, dan distribusi mencatatkan pertumbuhan total nilai penjualan masing-masing sebesar 7,5 persen, 10,6 persen dan 9,5 persen.
Sedangkan grup budidaya dan pengolahan sayuran membukukan total penjualan Rp 3,52 triliun hingga kuartal III 2014. Adapun grup CBP masih tetap merupkana kontributor terbesar penjualan besih konsolidasi sebesar 44 persen, lalu diikuti grup Bogasari, agribisnis, distribusi dan budidaya pengolahan sayuran.
"Di tengah kondisi ekonomi makro dalam negeri dan industri yang penuh tantangan, kami terus mencatatkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih. Kami akan terus memanfaatkan kekuatan model bisnis yang dimiliki guna menangkap peluang pertumbuhan jangka panjang," kata Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Anthoni Salim, dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (31/10/2014).
Pada perdagangan saham Jumat ini, saham INDF naik 1,14 persen menjadi Rp 6.675 per saham dengan frekuensi perdagangan saham 1.602 kali. Nilai transaksi harian saham Rp 62,2 miliar. (Ahm/)
