Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) drh RD Wiwiek Bagja menyatakan program kedaulatan pangan yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat profesi dokter hewan kembali terangkat.
"Dokter hewan yang awalnya hanya menjadi konsultan kesehatan ternak, sekarang dituntut berada di tengah masyarakat untuk mengatasi seluruh penyakit hewan, apalagi sekarang masyarakat juga harus mencukupi kebutuhan pangannya dari berbagai jenis bahan pangan, termasuk ternak," kata Wiwiek Bagja ketika memberikan sambutan pengukuhan 12 dokter hewan generasi pertama di Universitas Brawijaa (UB) Malang, Selasa.
Advertisement
Menurut dia, progam kedaulatan pangan yang dicanangkan Presiden Jokowi membutuhkan profesi dokter hewan untuk memastikan kesehatan hewan ternak, sehingga peran dokter hewan menjadi penting karena mereka harus memeriksa daging yang diproduksi di berbagai daerah.
Selain itu, lanjutnya, sumber protein hewani sekarang ini tidak hanya terpusat di beberapa daerah saja, tapi di 33 provinsi di seluruh Indonesia. Karena itu, dokter hewan berperan penting untuk menentukan apakah hasil produksi daging itu berpenyakit atau tidak, aman dikonsumsi atau tidak.
Hanya saja, lanjutnya, peran penting ini belum digarap maksimal karena jumlah dokter hewan di Tanah Air masih belum memadai dan belum mencapai angka ideal untuk jumlah penduduk yang hampir mencapai 250 juta jiwa.
"Kami berharap, ke depan akan bermunculan dokter-dokter hewan yang handal dan jumlahnya pun juga seimbang, sehingga hewan-hewan ternak yang diproduksi menjadi daging, baik sapi, kambing hingga ayam bisa diperiksa secara seksama dan teliti oleh ahlinya karena akan berimbas pada kualitas kesehatan masyarakat," tegasnya.
Berdasarkan data PDHI, jumlah dokter hewan di Tanah Air hanya sekitar 20.000 orang dan jumlah tersebut jauh dari kata ideal jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai hampir 250 juta jiwa.