Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mencatatkan laba Rp 400,71 miliar, atau naik tipis 2,66 persen dari pencapaian tahun 2013 (year on year/yoy). Realisasi untung badan usaha milik negara (BUMN) ini sekitar 59,05 persen dari target 2014 sebesar Rp 678,65 miliar.
Pencapaian tersebut ditopang kenaikan penjualan (tidak termasuk penjualan KSO) sebesar 8,85 persen menjadi Rp 8,61 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 7,91 triliun.
Advertisement
"Dari capaian kinerja tersebut, WIKA memproyeksikan penjualan (tidak termasuk penjualan KSO) hingga akhir tahun dapat mencapai 97 persen dari target 2014 sebesar Rp 14,09 triliun," jelas Corporate Secretary Wika, Suradi dalam keterangannya, Sabtu (1/11/2014).
WIKA menargetkan penjualan (termasuk penjualan KSO) Rp 18,82 triliun atau naik 25,63 persen dari realisasi 2013 sebesar Rp 14,98 triliun.
Sementara perolehan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk hingga akhir tahun berada pada kisaran 80-90 persen dari target tahun 2014 sebesar Rp 678,65 miliar.
"Proyeksi kinerja WIKA hingga akhir tahun tersebut dikaji berdasarkan adanya pemangkasan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2014 pada proyek-proyek infrastruktur milik pemerintah," tambah Suradi
Selain itu tidak akan tercapainya target laba tersebut juga diakibatkan tertundanya proyek-proyek sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sepanjang 2014, kendala pembebasan lahan yang berdampak pada realisasi pengerjaan proyek, dan kepastian ekonomi di tahun politik sepanjang 2014.
Sementara realisasi belanja modal (capital expenditure/Capex) per September tahun 2014 mencapai Rp 668,2 miliar atau 33,58 persen dari target Capex 2014 sebesar Rp 1,99 triliun.
Target capex 2014 terdiri dari capex WIKA Induk Rp 984 miliar dan Capex anak perusahaan sebesar Rp 1,01 triliun.
Komposisi Capex WIKA induk terdiri dari pengembangan usaha sebesar Rp 362,7 miliar, akuisisi dan penyertaan sebesar Rp 304,2 miliar serta investasi aset tetap sebesar Rp317,1 miliar. (Yas/Ndw)