Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) membukukan kerugian hingga kuartal III 2014. Perseroan mencatatkan rugi mencapai Rp 563,90 miliar hingga September 2014 dari periode sama tahun sebelumnya untung Rp 347,99 miliar.
Penjualan juga turun 34 persen dari Rp 8,8 triliun menjadi Rp 5,81 triliun hingga kuartal III 2014. Komoditas emas menjadi kontributor terbesar penjualan bersih unaudited senilai Rp 2,8 triliun atau 48 persen dari total penjualan bersih. Penjualan emas Antam ini turun 26%. Volume penjualan emas turun 28 persen menjadi 5.520 Kg hingga kuartal III 2014.
Advertisement
Beban pokok penjualan turun menjadi Rp 5,29 triliun hingga kuartal III 2014. Alhasil, laba kotor turun 59 persen menjadi Rp 520,77 miliar hingga kuartal III 2014.
Kinerja itu dipengaruhi dari kerugian atas entitas asosiasi dan pengendalian bersama menjadi Rp 210,20 miliar.Selain itu, penghasilan bunga turun menjadi Rp 51,98 miliar pada kuartal III 2014. Beban bunga naik menjadi Rp 108,92 miliar hingga kuartal III 2014.
Perseroan dapat menurunkan sejumlah beban pada kuartal III 2014. Beban umum dan administrasi turun menjadi Rp 504,28 miliar hingga kuartal III 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 646,27 miliar. Eksplorasi turun menjadi Rp 19,97 miliar.
Melihat kinerja itu, perseroan mencatatkan rugi per saham dasar menjadi 59,14 pada kuartal III 2014 dari periode sama tahun sebelumnya untung 36,50. Total liabilitas naik menjadi Rp 10,57 triliun pada 30 September 2014 dari periode 31 Desember 2013 sebesar Rp 9,07 triliun.
Sementara itu, volume penjualan feronikel tercatat 12.823 ton nikel dalam feronikel (TNi) lebih tinggi 12 persen dibandingkan penjualan di periode sama tahun 2013 sebesar 11.467 TNi.
Sedangkan volume produksi bauksit meningkat 20 persen menjadi 244.272 wet metric ton hingga kuartal III 2014 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya seiring persiapan pengoperasian pabsik chemical grade alumina (CGA) Tayan.
Pada perdagangan saham, Jumat 31 Oktober 2014, harga saham ANTM naik 1,04 persen menjadi Rp 970 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 1.979 kali dengan nilai transaksi harian saham Rp 40,8 miliar. (Ahm/)