Liputan6.com, Jakarta Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia juga akan diperhatikan dalam hal gaya busana warga Muslimnya. Kini fesyen hijab semakin mempererat cengkramannya dalam ranah fesyen tanah air. Jakarta Fashion Week 2015 jelas bukan ajang pertama di mana dunia mode Muslim menunjukkan bakat-bakatnya.
Karya-karya label Nur Zahra di hari pertama event tersebut menjadi contoh busana Muslim keseharian yang modest tapi juga gaya dan sedikit edgy. Atau juga dengan koleksi dari Norma Hauri yang menggarap rancangan-rancangan beraksen 3D embellishment yang bisa dipakai untuk menghadiri acara-acara ball room pada malam hari.
Advertisement
(Rancangan Nur Zahra)
(rancangan Norma Hauri)
(rancangan Norma Hauri)
Auman bakat-bakat desainer busana Muslim Indonesia begitu kuat terdengar melalui koleksi rancangan Dian Pelangi dan Etu by Restu. Menggunakan songket Palembang sebagai bahan-bahan di karya-karyanya, Dian Pelangi tak bisa diragukan telah menciptakan sebuah mode fesyen busana Muslim baru melalui tangan dinginnya.
Peplum top, blazer, maxi skirt, pencil skirt, dan karya-karya lain tampil dengan kesan mewah dari songket Palembang berwarna berani seperti merah dan emas. Bahan-bahan bludru hijau tua sebagai busana bagian bawah yang padu dengan item-item tersebut juga semakin memperkuat kesan mewah itu.
(rancangan Dian Pelangi)
Melihat busana-busana hasil karya Dian Pelangi dapat dilihat bagaimana ia begitu hebat memberi nafas baru dari kain-kain tradisional itu. Diiringi lagu-lagu melayu yang diaransemen dengan feel moderen dan western, koleksi Dian Pelangi ini tampil sebagai busana-busana etnik yang berjiwa masa keemasan dan glam-nya Hollywood di tahun 1950-an. Kacamata kucing yang melengkapi koleksi itu memberi sentuhan fesyen Paris di dalamnya.
(rancangan Dian Pelangi)
Beralih dari kerlap-kerlip koleksi Dian pelangi, adalah Restu melalui labelnya Etu yang menampilkan rancangan-rancangan dengan dominasi warna putih dan abu-abu. Garis-garis dari rancangan Etu ini tegas sehingga ada percikan kesan maskulin di dalamnya. Item-item seperti vest atau dress bermodel anyaman menjadi satu hal menarik dari koleksi Etu ini.
(rancangan Etu)
Beberapa long coat termasuk yang berkerah lebar, oversized outer wear atau juga asymetrical outerwear dan karya-karya lain Etu menampilkan sosok wanita Muslim yang berjiwa kasual dalam balutan pemikiran yang purposeful, decisive, dan juga perhatian tentang mode.
(rancangan Etu)
(Fotografer: Panji Diksana - Liputan6.com)