25 Titik Longsor Landa Aceh, Alat Berat Belum Dikerahkan

Longsor menyebabkan beberapa titik ditutupi pepohonan tumbang, bebatuan, dan material tanah.

oleh Windy Phagta diperbarui 03 Nov 2014, 00:40 WIB
Jalan terlihat retak setelah dilanda longsor. (Liputan6.com?Windy Phagta)

Liputan6.com, Banda Aceh - Sebanyak 25 titik longsor melanda sepanjang jalan Banda Aceh hingga Meulaboh. Longsor yang terjadi sejak Sabtu 1 November 2014 ini mengakibatkan jalan yang menghubungkan kedua daerah itu menjadi terputus total.

Longsor disebabkan tingginya intensitas hujan di sekitar Aceh dalam beberapa hari terakhir. Pantauan Liputan6.com, di jalan utama Banda Aceh-Melaboh ada beberapa titik yang ditutupi pepohonan tumbang, bebatuan, dan tanah.

"Titiknya banyak, tapi itu yang di kilometer 35 putus total. Diperlukan alat berat," ujar Dandim 010/BS, Letkol Agus Budi Setyo Raharjo di Banda Aceh, Minggu (2/11/2014).

Di kilometer 35 Gunung Paro, Aceh Besar, ruas jalan ditutupi material longsor. Hal ini membuat masyarakat yang ingin menyeberang baik dari Banda Aceh menuju Meulaboh atau sebaliknya harus berjalan kaki sepanjang 50 meter melewati material longsor.

Sementara itu sepeda motor yang melintasi timbunan longsor, harus diangkat beberapa orang dengan ongkos Rp 100 ribu per motor.

"Kami sudah dua hari kejebak, ini baru bisa lewat jalan kaki, lewat lumpur longsor, becek, di atas kami dilansir terus dijemput sama bapak TNI ini," ujar Rasdina warga Calang, Aceh Jaya yang akan berpergian ke Banda Aceh.

Rasdina mengungkapkan, mobil l300 yang ditumpanginya telah terkena material longsor pada Jumat 31 Oktober 2014 malam, namun tidak ada korban jiwa.

Bencana longsor telah membuat satu titik jalan menjadi amblas di kawasan Gunung Paro, Aceh Besar. Ruas jalan retak dan nyaris amblas hingga tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

Puluhan kendaraan umum dan pribadi juga tampak antre di kawasan Lhok Seudu, Aceh Besar, setelah tidak diperkenankan melintasi kawasan tersebut karena kondisi jalan dan tebing gunung yang rawan longsor.

Puluhan pasukan TNI dan Basarnas Aceh dikerahkan membersihkan jalan. Sementara alat berat dari BPBD ataupun dari dinas terkait belum dikerahkan mengatasi longsor yang menutupi jalan utama ini.

"Segera kerahkan alat berat, untuk membuka jalan-jalan yang kena longsor. Ini masalahnya hujan, kalau tidak kita bisa pakek alat manual. Kenapa saya bilang segera, (Kecamatan) Lhoong posisinya sekarang terjepit," ujar Dandim 010 BS, Letkol Agus Budi Setyo Raharjo

Satu kecamatan di kawasan Aceh Besar yakni Kecamatan Lhoong terkurung oleh longsor.

"Kalau belum ada alat berat yang datang kita akan coba turunkan alat berat yang kita punya, karena ini jalur utama," tambah Letkol Agus.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya