Liputan6.com, Milan - Zinedine Zidane dilarang melatih Real Madrid B selama tiga bulan. Keputusan ini ditetapkan Francisco Rubio, satu-satunya hakim di Komite Disiplin Divisi 3 Liga Spanyol. Keputusan ini berdasarkan investigasi Alverto Perez Calderon pada 10 Oktober yang sudah meneliti keabsahan Zidane sebagai pelatih Madrid B. Legenda sepak bola Prancis itu melatih tanpa lisensi.
Namun, menurut Marco Materazzi, Zidane tidak memerlukan lisensi untuk menjadi pelatih. Reputasi Zidane yang pernah memenangkan Piala Dunia dan Piala Eropa dinilai Materazzi sudah lebih dari cukup untuk bisa membuatnya melatih tanpa lisensi. Karena itu, Materazzi, yang sempat mendapat tandukan Zidane di final Piala Dunia 2006, menilai hal tersebut sungguh konyol.
"Saat Anda seorang juara seperti Zidane, Materazzi, atau pemain lainnya, Anda tidak perlu sertifikat untuk melatih," kata Materazzi kepada Canal Plus, Minggu (2/11/2014). "Jika anda sudah menjalani karier selama 25 tahun, Anda tidak memerlukan sertifikat khusus untuk bisa menjadi pelatih."
Real Madrid Banding
Terkait hukuman itu, Madrid tidak menerima. Los Blancos akan mengajukan banding karena merasa Zidane sudah melakukan prosedur yang benar. "Real Madrid akan mengajukan gugatan hukum yang memang dilegalkan, sehingga keputusan itu bisa dianulir," demikian pernyataan Madrid.
Kasus Zidane berawal dari laporan pelatih Rayo Valecano Paco Jemez yang mempertanyakan lisensi kepelatihan mantan pemain Madrid itu di Spanyol. Jemez merasa Zidane yang baru memegang lisensi level dua tidak bisa melatih Real Madrid Castilla (Real Madrid B).
Namun, setelah Zidane dijatuhi larangan tiga bulan, Jemez justru tidak setuju atas hukuman itu. "Saya tak setuju dengan hukuman pada Zidane. Sungguh saya tidak puas dengan dampak dari sanksi tersebut," ucap Jemez.
"Yang saya inginkan adalah dia mundur dari pelatih dan menyelesaikan lisensinya terlebih dulu. Bukan menghukumnya selama tiga bulan seperti sekarang," tukas Jemez.
Advertisement
