Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah warga yang terdaftar sebagai penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) telah mendatangi kantor pos Mampang, Jakarta Selatan sebelum pukul 10.00 WIB.
Segelintir warga datang lebih cepat dari waktu yang tercantum pada undangan yang menunjukkan panitia akan membagikan kartu tersebut pada pukul 11.00 WIB.
Advertisement
Staf bagian Pelayanan Kantor Pos Mampang, Agus Susilo mengatakan, meski masyarakat penerima datang lebih awal, pihaknya tetap akan melayani penerima kartu sakti tersebut.
"Yang datang kami layani. Kartu Perlindungan Sosial yang BLT kami tarik. Untuk itu kami bagikan KKS, KIP, KIS, dan Simcardnya," kata dia pada Liputan6.com, Jakarta, Senin (3/11/2014).
Ia menjelaskan, seseorang yang bisa memanfaatkan kartu KKS dan KIS ialah keluarga yang dihitung berdasarkan status keluarga. Sementara penerima KIP ialah keluarga tertanggung dari penerima kartu sakti yang sedang melanjutkan sekolah.
Dia mengatakan, kartu ini minim penyimpangan karena data penerima kartu sakti langsung diakses dari pusat. Selain itu, segala informasi tentang kartu sakti bisa didapat melalui Simcard telepon genggam khusus yang diberikan kepada anggota keluarga. "Tidak mungkin salah bayar. Prosesnya sudah terstruktur dalam kartu ini," ungkapnya.
Pihaknya pun mengaku, dalam pembagian kartu ini cenderung tertib. Hal itu dikarenakan masih sedikitnya orang yang menerima kartu tersebut. "Mampang totalnya hanya 100 " tutur Agus.
Elly Herlina (69) warga Kemang Timur salah satu penerima pun mengaku senang akan program ini. Pasalnya, dengan program ini meringankan bebannya karena menyekolahkan tiga anak yang masing-masing kelas 3 SMP, 1 SMP dan 2 SD. "Senanglah bisa bantu, apa yang dibeli kebutuhan anaknya," ungkapnya.
Wanita yang mendapat nomor antri 13 ini pun kegirangan. Dia pun memuji langkah Presiden Joko Widodo yang dianggap pro rakyat kecil.
"Orang kurang, dikasih ya girang, makanya saya pilih Pak Jokowi," ujar Elly.
KIP, KIS dan KKS sendiri merupakan program yang telah didengungkan oleh Presiden Jokowi sebelum menjabat sebagai presiden. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan program ini ditujukan kepada 1,289 juta masyarakat miskin dengan anggaran Rp 6,44 triliun dari Bantuan Sosial Kementerian Sosial. (Amd/Ahm)