Liputan6.com, Jakarta - Rencana Pimpinan DPR untuk bisa duduk bersama dengan fraksi-fraksi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH), tak terlaksana. Ajakan untuk ikut serta dalam rapat konsultasi pengganti Badan Musyawarah (Bamus) DPR, tidak digubris Fraksi PDIP, Fraksi PKB, Fraksi Partai Hanura, Fraksi Partai Nasdem, dan Fraksi PPP.
Pantauan Liputan6.com, Senin (3/11/2014), di Ruang Rapat Pansus B, Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, anggota yang hadir dalam rapat smuanya merupakan anggota fraksi Koalisi Merah Putih (KMP), yakni Fraksi Partai Gerindra, Fraksi PKS, Fraksi PAN, Fraksi Partai Golkar, dan Fraksi Partai Demokrat.
Jumlah anggota dewan yang hadir 21 orang, ditambah 3 orang Pimpinan DPR yakni Fahri Hamzah, Agus Hermanto, dan Taufik Kurniawan.
"Sesuai mekanisme sudah diberikan informasi dan undangan, sampai setengah jam (tidak hadir) sampai memulai rapat," kata Taufik Kurniawan yang ditunjuk sebagai pemimpin rapat.
Dalam rapat, Fahri Hamzah mengusulkan penambahan komisi dari 11 komisi yang sudah ada di DPR saat ini. Tujuannya, untuk mengakomodir keinginan fraksi-fraksi yang tergabung dalam KIH, yang saat ini belum mendapatkan satu pun kursi pimpinan di 11 komisi dan alat kelengkapan dewan (AKD) lainnya.
"Saya kira bisa ditambah jumlah komisi, itu suara terakhir dari teman-teman untuk bisa memimpin AKD. Mungkin bisa ditambah 3 komisi lagi," kata Fahri.
Nantinya, kata Fahri Hamzah, beberapa komisi yang memiliki terlalu banyak mitra kerja bisa dipecah. Politisi PKS itu pun mencontohkan Komisi I DPR yang memiliki 15 mitra kerja. 15 mitra kerja itu terdiri dari 3 bidang yang berbeda yakni pertahanan, luar negeri, dan informatika.
Advertisement