Menteri Marwan Jafar: Kartu Sakti Jokowi Aktif Sebelum BBM Naik

Marwan Jafar bertugas menghadiri peluncuran KIS, KIP, dan KKS di daerah Jakarta Timur.

oleh Oscar Ferri diperbarui 03 Nov 2014, 15:47 WIB
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi Marwan Jafar

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan, 3 program kartu sakti Jokowi yang dibagikan mulai hari ini yaitu Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) akan efektif aktif sebelum harga bahan bakar minyak (BBM) naik akhir tahun ini.

"Sebelum kenaikan BBM, kartu itu harus sudah (efektif) aktif," ujar Marwan di Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi, Jakarta, Senin (3/11/2014).

‎Marwan bertugas menghadiri peluncuran KIS, KIP, dan KKS di daerah Jakarta Timur. Sementara menteri-menteri yang lain di wilayah lain, seperti Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Pusat.

"Kebetulan saya dapat tugas di Jakarta Timur. Mendadak ini," ujar dia.

Namun demikian, dia belum mengetahui berapa KIS, KIP, dan KKS yang akan dibagikan di Jakarta Timur. "Nanti saya cek dulu. Belum tahu," kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Menurut Spesialis Komunikasi dan Hubungan Luar Tim Nasional Percepatan Penganggulangan Kemiskinan (TNP2K) Regi Wahono, masing-masing kartu mempunyai fungsi berbeda.

Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) berfungsi untuk memberikan bantuan sosial langsung kepada warga. Kartu ini berfungsi selama 5 tahun. "Dananya bisa diambil melalui kantor pos dengan menggunakan nomor ponsel yang sudah dibagikan di mana berfungsi layaknya rekening," ujar Regi di Kantor Pos cabang Fatmawati, Jakarta, Senin 3 November.

Kartu Indonesia Sehat, berfungsi sebagai kartu untuk berobat. Kartu tersebut bisa dibawa jika warga ingin berobat. Sedangkan Kartu Indonesia Pintar,  bisa dibawa ke sekolah swasta atau negeri. Meskipun sudah dibagikan, KIP tidak bisa langsung digunakan karena dananya sudah dicairkan melalui Bantuan Siswa Miskin atau BSM. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya