JK Yakin KIH dan KMP Masih Bisa Berdamai

Musyawarah terkait DPR tandingan antara KMP dan KIH batal terlaksana. Namun JK percaya, kedua kubu masih bisa berdamai.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 03 Nov 2014, 18:25 WIB
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Musyawarah terkait DPR tandingan antara Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) batal terlaksana. Rapat konsultasi pengganti Badan Musyawarah (Bamus) DPR, tidak digubris Fraksi PDIP, PKB, Partai Hanura, Partai Nasdem, dan PPP. Namun Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) percaya, kedua kubu ini masih bisa berdamai.

"‎Sudah ada kemajuan, ya saya yakin bisa damai," kata JK di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (3/11/2014).

Namun, JK menegaskan, pemerintah tak akan ikut campur dengan masalah yang terjadi di parlemen. Ia hanya akan mengikuti perkembangan, tanpa melakukan intervensi.

"‎Sementara ini saya yakin teman-temam di DPR bisa menyelesaikan‎," tandas JK.

Beberapa waktu lalu, Koalisi Indonesia Hebat (KIH) menyatakan opsi tak percaya terhadap kepemimpinan DPR saat ini. Karena itu, KIH yang terdiri dari Fraksi PDIP, Fraksi Partai Nasdem, Fraksi PKB, Fraksi Partai Hanura ditambah PPP membentuk DPR tandingan karena menilai pendapat mereka tak digubris pimpinan DPR yang diketuai Setya Novanto.

Anggota DPR dari fraksi pendukung Jokowi-JK menggelar sidang paripurna di Ruang Rapat Badan Musyawarah (Bamus), Gedung Kura-Kura, Senayan. Dari 247 anggota dewan yang tergabung dalam fraksi di KIH, ada 176 orang yang hadir. Jumlah ini berdasarkan lembar absensi Jumat 31 Oktober 2014 pukul 10.55 WIB.

176 Anggota DPR tandingan yang hadir itu terdiri dari PDIP 80 orang, Hanura 15, PPP 14, PKB 35, Nasdem 32. (Yus)

 
 
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya