Meski Penghasilan 6 Juta Per bulan, Keluarga Ini Dapat KIS

Salah seorang warga, Isa yang berpenghasilan Rp 6-9 juta per bulan mendapat bantuan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar

oleh Fitri Syarifah diperbarui 03 Nov 2014, 20:27 WIB
Diharapkan dengan adanya KIP ini, murid yang putus sekolah mau balik lagi ke sekolah. Untuk itu, kita berikan bantuan dengan cara ini

Liputan6.com, Jakarta Salah seorang warga, Isa yang berpenghasilan Rp 6-9 juta per bulan mendapat bantuan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar, Kesejahteraan Sosial dan e-Money di Kantor Pos Jakarta Pusat yang diluncurkan Presiden Joko Widodo di Kantor Pos Jakarta Pusat, Senin (3/11/2014).

"Saya didata, sudah diminta tiga kali," kata Isa, warga Pasar Baru, DKI Jakarta.

Isa, satu dari 150 orang kepala keluarga (KK) di Jakarta Pusat yang mendapat bantuan itu, yang diserahkan secara simbolis oleh Presiden Jokowi.

Dalam sehari rata-rata pendapatan dari hasil penjualan pecel lele Rp 500.000, dengan keuntungan Rp 200.000 - Rp 300.000. "Suami saya tidak bekerja. Kadang-kadang dia membantu saya di warung," ujarnya.

Isa merasa bantuan yang diberikan pemerintah itu dapat membantu meringankan beban hidup keluarganya. Apalagi tiga anaknya masih bersekolah.

"Terbantu masalah biaya sekolah, kehidupan sehari-hari," ujarnya yang mengontrak rumah di sekitar Pasar Baru.

Sementara itu Rofiah, warga Pintu Air, Jakarta Pusat mengatakan pendapatan dirinya dan suaminya Rp50.000-Rp100.000 per hari. Sehari-hari dia menjual nasi uduk, sedangkan suaminya berprofesi sebagai tukang parkir. "Tak mencukupi. Bantuan pemerintah sangat membantu,"kata Rofiah yang memiliki dua anak.

Sedangkan Aila, warga Pasar Baru, DKI Jakarta tidak bekerja. Suaminya juga bekerja sebagai buruh. "Pendapatan sehari-hari tidak jelas. Suami saya kadang bekerja, kadang tidak," ucapnya.

Dia mewakili Rusdi, suaminya untuk mendapatkan bantuan tersebut di Kantor Pos Jakarta Pusat. "Bantuan ini sangat membantu kami," katanya.

Menanggapi permasalahan itu Kepala Humas BPJS Irfan Humaidi mengatakan pihaknya tidak dapat membatalkan nama-nama warga yang mendapat KIS. Nama-nama penerima KIS berdasarkan data dari Kementerian Sosial dan Dinas Sosial.

"Tugas kami menyalurankannya bekerja sama dengan PT Pos Indonesia. Kalau ada kekeliruan dalam pendataan, silahkan lapor kepada pihak yang berwenang," katanya.

Dia mengatakan peluncuran keempat program itu dilakukan secara simbolis di lima titik yaitu Kantor Pos Jakarta Pusat, Kantor Pos Jalan Pemuda Jakarta Timur, Kantor Pos Kebon Bawang Jakarta Utara, Kantor Pos Fatmawati dan Kantor Pos Mampang di Jakarta Selatan.

Jumlah penerima KIS, Kartu Indonesia Pintar,Kesejahteraan Sosial dan e-Money di lima titik itu sebanyak 600 KK. Sedangkan jumlah anggota keluarga yang mendapatkan bantuan pemerintah itu sebanyak 2.775 orang.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya