Ahok: Akuisisi Palyja Masih Terkendala

Pelaksana Tugas Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menginginkan agar Pemprov secepatnya mengakuisisi PT Palyja.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 04 Nov 2014, 12:06 WIB
Petugas mengisi air bersih kedalam truk tangki di Distribution Center Reservoir milik PT Palyja di Jakarta.(Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, atau Ahok, menginginkan agar Pemerintah Provinsi secepatnya mengakuisisi PT PAM Lyonel Jaya (Palyja).

Ahok mengaku pihaknya akan segera melakukan pembelian Palyja, namun masih terkendala dengan belum selesainya permasalahan hukum antara Palyja dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang telah dimulai sejak Joko Widodo masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Rencananya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan melakukan pembelian saham Palyja melalui PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

"Ya kami mau beli. Tapi kan masalah sama LBH ‎Jakarta di PN Jakarta Pusat, kan belum selesai semuanya," ujar Ahok di Balaikota DKI, Jakarta Pusat, Selasa, (4/11/2014). 

Sebelumnya, Ahok menilai pengambilalihan Palyja akan mempermudah pengawasan, pemantauan, dan pengontrolan kinerja operator air bersih dalam memberikan layanan bagi warga Jakarta.

"Kami ambil alih Palyja supaya gampang melakukan kontrol dan pengawasan dalam peningkatan layanan air bersih kepada warga Jakarta," ujar Ahok beberapa waktu lalu.

Selama ini Ahok menilai, Pemprov DKI telah memberikan keringanan kepada perusahaan air yang saham terbesarnya dipegang oleh Suez Internasional itu agar dapat terus meningkatkan kinerjanya dalam menyediakan air bersih.

"Kami minta dia Palyja tanpa tekanan loh," ungkap Ahok. (Mut)

 
 
 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya