Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka pameran alat utama sistem pertahanan (alutsista) atau Indo Defence 2014 di JIEXPO, Jakarta. Dalam kegiatan yang berlangsung dari 5-8 November ini, Jusuf Kalla (JK) mengingatkan bahwa industri pertahanan bukan sekadar untuk perang, melainkan juga untuk meningkatkan perekonomian dalam negeri.
"Teknologi itu industri yang dapat meningkatkan pendapatan negara. Indonesia punya pengalaman cukup dalam teknologi. Teknologi pertahanan juga dapat membawa manfaat dalam perekonomian," ujar JK, Rabu (5/11/2014).
"Kita mengenal tidak ada satupun yang tak pakai internet. Itu berasal dari teknologi militer. Perdagangan itu pakai kontainer, itu pakai teknologi militer. Itu artinya teknologi milter bisa bawa manfaat," tambah JK.
JK menegaskan, negara-negara yang berpartisipasi dalam pameran ini bukanlah negara yang cinta perang. Sebaliknya, lanjut JK, acara ini harus dilihat sebagai ajang saling menjaga perdamaian.
"Kita hadir di sini untuk hadiri pameran peralatan perang, bukan berarti kita ingin perang atau saling membunuh. Tapi tujuannya jaga perdamaian, untuk mempertahankan negara. Itu upaya kita hari ini. Negara yang punya kekuatan, tidak hanya untuk perang tapi pertahanan yang kuat," terang JK.
Pameran produk pertahanan dan ketahanan ini digelar 2 tahun sekali. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dalam pidatonya menjelaskan, pameran ini sebagai wahana menjalin kerjasama antara swasta dan swasta, maupun dengan pemerintah. Kerjasama bisa dalam riset atau permintaan serta penawaran produk pertahanan.
Diharapkan pengunjung pameran mencapai 20 ribu orang, baik dari dalam maupun luar negeri. Pameran ini tercatat sebagai pameran berskala besar.
Selain dihadiri Wapres Jusuf Kalla dan Menhan Ryamizard Ryacudu, pembukaan Indo Defence 2014 juga dihadiri Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM Tedjo Edhy Purdjianto, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri ESDM Sudirman Said, dan petinggi negara lainnya. "Dengan mengucap Bismillah, saya resmikan Indo Defence 2014," ujar JK.
JK: Industri Pertahanan Bukan untuk Perang Saja tapi Juga Ekonomi
JK menegaskan, negara-negara yang berpartisipasi dalam Indo Defence 2014 bukanlah negara yang cinta perang.
diperbarui 05 Nov 2014, 09:37 WIBJK menegaskan, negara-negara yang berpartisipasi dalam Indo Defence 2014 bukanlah negara yang cinta perang.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Mejeng di ISEF 2024, BI Bawa Pesona Wastra Indonesia ke Panggung Dunia
VIDEO: Tersangka Pemutilasi Wanita dalam Karung Berhasil Ditangkap
Prabowo Pamer Foto Makan Siang Bareng Ketum Parpol Koalisi di Istana, Gibran Ikut
Manchester United Pastikan Ruben Amorim Gantikan Ten Hag, Begini Detail Kontrak Kemungkinan Debutnya
Asuransi Jasindo Tingkatkan Literasi Asuransi Generasi Muda
Jajaran Motor Listrik Terjangkau yang Hadir di IMOS 2024
OJK: Aset Industri Asuransi September 2024 Tembus Rp 1.142 Triliun
Transaksi Kripto di Indonesia Melambat pada September 2024, Apa Penyebabnya?
Jadwal dan Live Streaming Formula 1 Sao Paulo 2024 di Vidio
Ramalan 2025, Baba Vanga dan Nostradamus Prediksi Perang di Eropa Jauh Mematikan
Rahasia Makaroni Bantat Renyah yang Membuat Semua Orang Ketagihan
Sahroni DPR Minta Polisi Temukan Bandar Judi Online Pasca Oknum Pegawai Komdigi Ditangkap