Risiko Bermain Internet bagi Anak-anak Ini Membahayakan

Bullying yang terjadi di ranah media sosial membuat seorang anak mengalami depresi, dan jumlahnya terus mengalami peningkatan

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 05 Nov 2014, 19:00 WIB
Bullying yang terjadi di ranah media sosial membuat seorang anak mengalami depresi, dan jumlahnya terus mengalami peningkatan

Liputan6.com, Jakarta Jumlah remaja yang membutuhkan pengobatan akibat depresi dan kerap menyakiti diri sendiri, karena menjadi korban cyber bullying dan pelecehan seksual melalui pesan singkat, mengalami peningkatan sebesar 25 persen dalam setahun terakhir.

National Health Service (NHS), mengatakan, semakin populer situs pertemanan Facebook, maka semakin tinggi pula jumlah intimidasi terhadap remaja.

Maka itu, anggota parlemen yang tergabung dalam komite kesehatan di London, Inggris, mendesak agar pemerintah melakukan penyelidikan lebih dalam karena internet dan pelecehan seksual melalui pesan singkat sangat merugikan kesehatan anak-anak.

"Bullying yang dihadapi oleh seorang anak, terus mengikuti mereka selama mereka berjalan pulang dari sekolah. Dan itu bertahan lama," kata Ketua Komite Bidang Kesehatan, Tory MP Sarah Wollaston, seperti dikutip Daily Mail, Rabu (5/11/2014)

Lebih lanjut NHS mengungkapkan, para remaja di Cornwall yang mendapatkan rujukan akibat depresi, mengalami rasa cemas, mengalami gangguan makan, dan mencoba bunuh diri terus mengalami peningkatan.

"Anda dapat menggoda seseorang di taman bermain, dan godaan itu akan hilang bersama angin. Tapi, ketika Anda mendapatkan foto tidak senonoh milik Anda di Facebook, dan menjadi bahan omongan, tidak dapat dilupakan begitu saja," kata Psikiater dari Rumah Sakit Whittington, London Utara, Dr Sebatian Kramer menjelaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya