Liputan6.com, Muna Barat - Kesedihan menyelimuti Mujiarjo dan Munimen, orangtua Seneng Mujiasih alias Jesse Lorena yang tewas dibunuh di Hong Kong. Firasat buruk terkait anak bungsu mereka sebenarnya sudah dirasakan oleh ayah Mujiasih yang tinggal di Tikep, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (5/11/2014) sebelum korban ditemukan tewas, Mujiarjo sempat berusaha menelepon Mujiasih namun yang mengangkat justru orang lain. Sejak itu, sang ayahkhawatir dengan kondisi anaknya di Hong Kong.
Kesedihan juga dirasakan Ahmad Kamlani ayah Sumarti Ningsih di Desa Gandrungmangu, Cilacap, Jawa Tengah. Ia tidak menduga jika anaknya meninggal dunia dengan cara tragis. Keluarga semula diberitahu jika kematian anaknya hanya karena sakit.
Setelah mendengar kabar sebenarnya, ayah 3 anak ini tampak shock dan sangat kecewa. Ahmad Kamlani berharap pelaku dihukum mati.
"Saya minta pelakunya itu yang membunuh anak saya harus dihukum mati. Tapi kalau tidak diadili secara hukum mati, saya memang ndak ikhlas," ujar Ahmad Kamlani.
Sumarti Ningsih yang juga dikenal dengan nama Alice ditemukan tewas di apartemen Jutting di Distrik Wan Chai, Hong Kong, pada Sabtu 1 November 2014. Wanita asal Cilacap, Jawa Tengah tersebut ditemukan tak bernyawa dalam koper di balkon lantai 31 unit apartemen Jutting. Dia diduga sudah meninggal beberapa hari sebelumnya.
Seneng Mujiasih atau karib disapa Jesse Lorena awalnya ditemukan hidup di apartemen Jutting dengan luka tikaman parah di leher dan bokongnya. Namun wanita malang asal Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara itu meninggal tak lama kemudian di lokasi kejadian.
Rurik Jutting yang menjadi tersangka pembunuhan tengah menjalani proses hukum di Kepolisian dan Pengadilan Hong Kong. Sidang perdana telah digelar pada Senin 3 November 2014 lalu. Kemudian rekonstruksi akan digelar pada Jumat 7 November. Sidang lanjutan akan dilaksanakan pada Senin 10 November.
Pembunuhan tragis ini membuat geger Hong Kong yang dikenal sebagai salah satu kota teraman di dunia. (Riz)
Baca juga:
Firasat Orangtua Sebelum Sumarti Dibunuh di Hong Kong
Pengakuan Pembunuh Sadis 2 WNI Hongkong: Aku Tidak Gila...
Blusukan, PM Turki 'Semprot' Perokok di Kafe
Firasat Ayah WNI Mujiasih yang Dibunuh di Hong Kong
Sebelum korban dikabarkan tewas, orangtua Mujiasih sempat berusaha menelepon namun yang mengangkat justru orang lain.
diperbarui 05 Nov 2014, 13:26 WIBSeorang teman menyayangkan pemberitaan media yang menyebut Jesse sebagai seorang pekerja seks komersial (PSK).
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 21 September 2024
Sambangi Tangerang, Kaesang Pangarep Hadiri 12 Tahunan Gotong Toapekong
Sule Jadi Jubir Tim Pemenangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan di Pilkada Jabar 2024
Gara-Gara Punya Nama Mirip Karakter Star Wars, Pengajuan Paspor Bocah Inggris Ditolak Imigrasi
Bocah 5 Tahun Ditemukan Tewas di Pantai Lebak, Pemeriksaan Forensik: Sudah Meninggal Dua Hari
Gus Baha Ungkap Makna Mendalam Doa 'Rabbanaa laa Tuaakhidznaa In Nasiinaa Au Akhta'naa', Pengharapan Ampunan Allah
20 Tahun Jadi Menteri Kabinet, Sri Mulyani Luncurkan Buku Biografi
Isu Keluarga Jokowi Masuk Golkar, Bahlil: Mas Gibran Partainya Apa?
Caleg Gagal Jadi Kurir 45 Kilo Sabu, Sempat Takuti Polisi dengan Keberadaan Buaya di Sungai
Tak Hanya Apophis, Ini 5 Asteroid yang Berbahaya Bagi Bumi
Mendahulukan Khusyuk saat Sholat Sendirian atau Sholat Berjamaah, Mana yang Lebih Utama?
Santri Digitalpreneur Hadir di Banyuwangi, Menparekraf Puji Potensi Ekonomi Kreatif Bumi Blambangan