Liputan6.com, Jakarta Indonesia tercatat sebagai satu-satunya negara muslim yang belum mengaksesi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau (FCTC, Framework Convention on Tobacco Control). Padahal, yang mengusulkan waktu itu juga Indonesia. Karena selama pemerintahanan lama belum juga ada ratifikasi, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mendorong Presiden Joko Widodo untuk segera meratifikasi FCTC.
"Saya kira kerugiannya sangat banyak. Tapi itulah tugas kita untuk meyakinkan bukan sekadar tanda tangan. Tapi kita harus melihat dampak-dampak yang harus kita angkat, berapa kerugiannya," kata Menkes di sela-sela temu media di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (5/11/2014).
Masalah FCTC ini memang bukan isu baru, sebelumnya pemerintahan lama juga terus didorong untuk meratifikasi FCTC. Namun lagi-lagi isu dilema petani tembakau kembali harus dihadapi dari pemberlakukan FCTC.
Dilema yang dihadapi FCTC disatu sisi menyangkut pengendalian tembakau terkait persoalan kesehatan masyarakat. Di sisi lain, industri tembakau ialah tempat bergantungnya jutaan orang masyarakat petani.
Menkes Dorong Presiden Jokowi Aksesi FCTC
Meski pernah mengusulkan Framework Convention on Tobacco Control, Indonesia belum juga ratifikasi. Menkes dorong Jokowi melakukannya
diperbarui 05 Nov 2014, 17:27 WIBAdvertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Investor Bitcoin Menanti 40% Laba yang Belum Terealisasi
Eksistensi Bis Kota Ditengah Gempuran Kopi Kemasan Sekali Seduh
Profil Alvin Lim, Pengacara Tersohor yang Meninggal karena Gagal Ginjal
7 Rekomendasi Drakor yang Wajib Ditonton Setelah When the Phone Rings Berakhir
Kunjungan Wisman ke Indonesia Tembus 12,66 Juta Kunjungan hingga November 2024, Masih Kalah Jauh dari Thailand
12 Tokoh Paling Berpengaruh di Industri Kripto dan Web3 Indonesia pada 2024
Menurunkan Kolesterol Secara Alami dengan Berolahraga, Ini Daftar Pilihannya
Promo BCA Cek di Mana? Simak Tips Memaksimalkan Manfaatnya
Mengenal Bakso Tahu Jun, Kuliner Bogor yang Terkenal Nikmat
5 Fakta Terkait Presiden Prabowo Siapkan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Bakal Mulai Februari 2025
Kabar Duka, Ayah Rendy Kjaernett Meninggal Dunia di Thailand
Ramai soal PPN 12 Persen, Apa Dampaknya ke Penerimaan Negara?