Liputan6.com, Palangkaraya - Jarak pandang di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah kian memendek menyusul kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Rabu (5/11/2014), kini jarak pandang hanya berkisar 400 hingga 500 meter menyusul pantauan satelit NOAA yang menemukan sedikitnya 124 titik api tersebar di Kalimantan Tengah.
Advertisement
Titik terbanyak di Kabupaten Seruyan dengan 40 titik api. Posko tanggap darurat bencana kebakaran hutan dan lahan pun kembali dibuka, namun hanya dihuni 25 personel karena menipisnya anggaran. Sejauh ini, dari sekitar 6.000 hektare lahan yang terbakar, baru sekitar 2.000 ha berhasil dipadamkan.
Sementara di Jambi, sepanjang Rabu hanya terpantau 2 titik api, namun kabut asap justru terlihat kian tebal di sejumlah kawasan. Di Bandara Sultan Thaha, misalnya, jadwal penerbangan masih tak menentu. Penundaan demi penundaan terjadi menyusul jarak pandang yang terus berubah-ubah.
Sejak Selasa 4 November silam hingga Rabu, pesawat masih bisa melakukan pendaratan meski tidak sesuai dengan jadwal. Sementara, helikopter dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus berupaya menyiramkan air ke lokasi kebakaran lahan namun hasilnya belum signifikan.
Karena itu, alam menjadi satu-satunya solusi mengatasi kabut asap. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi memprediksi, hujan baru akan turun pada pertengahan November mendatang. (Ans)