Bursa AS Cetak Record Saat Pasar Volatile

Indeks utama berfluktuasi antara wilayah positif dan negatif sepanjang hari.

oleh Nurmayanti diperbarui 07 Nov 2014, 03:24 WIB
(Foto: Bloomberg)

Liputan6.com, New York - Bursa AS menguat tipis pada penutupan perdagangan Jumat (Kamis), dengan indeks Dow dan S & P 500 mencatat rekor baru.

Ini dipicu indikasi Bank Sentral Eropa akan mengambil tindakan kebijakan yang lebih jika diperlukan untuk meningkatkan ekonomi Zona Euro.

Melansir laman Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 54,2 poin atau 0,31 persen menjadi 17.538,73.

Sementara indeks S&P 500 naik 4.68 poin atau 0,23 persen menjadi 20/28.25 dan Nasdaq Composite bertambah 6,26 poin atau 0.14 persen ke posisi 4.626,98.

Indeks utama berfluktuasi antara wilayah positif dan negatif sepanjang hari. Saham siklis, yang terkait dengan laju pertumbuhan ekonomi, termasuk di antara yang terkuat.

Presiden ECB Mario Draghi mengindikasikan dukungan diambilnya langkah-langkah tambahan untuk meningkatkan perekonomian zona euro jika diperlukan dan mengatakan suara bulat Dewan Gubernur ECB dalam komitmennya untuk menggunakan langkah-langkah konvensional.

"Draghi membawa kejelasan lebih tapi masih ada lagi yang akan datang keluar, dan itu tidak sehat untuk fokus pada harapan terhadap stimulus karena bukan fundamental," kata Michael O'Rourke, Kepala Strategi Pasar di JonesTrading di Greenwich, Connecticut.

Saham yang menanjak seperti Whole Foods Market Inc (WFM.O) melonjak 11,2 persen menjadi US$ 44,47 setelah hasilnya mengalahkan ekspektasi pada Rabu, didorong keuntungan di pangsa pasar dan peluncuran produk baru. Saham berada di jalur kenaikan terbesar dalam sehari sejak Mei 2013.

Saham yang tertekan seperti Qualcomm Inc (QCOM.O), merosot 11,3 persen menjadi US$ 68,51 sehari setelah perusahaan mengatakan penyelidikan antitrust dan masalah royalti bisa membahayakan bisnisnya di China tahun depan. Saham Orbitz Worldwide (OWW.N) turun 8,3 persen menjadi US$ 7,78 menyusul hasil-hasilnya.(Nrm)


Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya