Pilih Irit BBM? Hindari Modifikasi Berikut

Berikut pantangan modifikasi bagi Anda yang lebih fokus untuk menghemat konsumsi bahan bakar.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 07 Nov 2014, 12:45 WIB
Penjualan oli dan ban berkontribusi cukup besar dalam pendapatan. Sementara penjualan aksesori lain tidak terlalu besar.

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah isu kenaikan harga bahan bakar bersubsidi (BBM), sejumlah pemilik kendaraan mulai memikirkan solusi untuk menjaga efisiensi. Selain mengubah gaya berkendara, para pemilik kendaraan pun dituntut bijak terlebih bagi mereka yang doyan melakukan memodifikasi.

Memang, tidak ada larangan untuk melakukan modifikasi agar tampilan kendaraan kesayangan tampil ciamik. Namun, khususnya pemilik sepeda motor, ada baiknya Anda menghindari modifikasi yang justru membuat konsumsi bahan bakar melambung tinggi. 

Untuk lebih jelasnya, berikut pantangan modifikasi bagi Anda yang ingin menghemat konsumsi bahan bakar! 

1. Korek blok mesin

Hal ini acapkali ditempuh para penunggung roda dua yang menginginkan akslerasi mesin lebih galak. Namun, perlu diperhatikan melakukan perubahan ini bisa membuat konsumsi bahan bakar semakin tinggi. Terlebih jika sepeda motor digunakan untuk aktivitas harian.

2. Gir berat

Mengganti sproket dengan perbandingan yang lebih berat turut menguras tangki bahan bakar. Disarankan tetap mengguankan rasio sproket yang sesuai pabrikan.

3. Ban tapak lebar

Memang, perubahan ban dengan tapak yang lebih besar kadang ditempuh untuk membuat laju roda dua menjadi lebih stabil. Namun efek sampingnya adalah adanya gesekan karet ban ke aspal yang lebih luas membuat mesin dituntut mengeluarkan tenaga lebih untuk memutar roda.

Bila ini terjadi hasilnya sudah bisa ditebak, konsumsi bahan bakar pasti lebih boros. Karenanya, gunakanlah tipe ban yang sesuai dengan pabrikan jika Anda ingin menjaga efisiensi bahan bakar.

4. Karburator dan knalpot racing

Ini kaitannya sama seperti menggunakan pakai knalpot racing. Karburator ukuran besar memang digunakan para pengguna roda dua yang doyan ngebut. Namun konsekuensinya, pasokan bensi jadi lebih deras dan memberatkan kantong pastinya.

Kemudian, untuk alasan 'gagah-gagahan', pemilik sepeda motor kerap mengganti sistem pembuangan standar dan beralih ke tipe racing. Selain itu, mengubah pengaturan spuyer lebih tinggi pada karburator membuat pasokan bensin turut mengucur deras.

Tak hanya itu, membobok sekat saringan maupun tabung dalam knalpot juga membuat sepeda motor menjadi lebih boros. Sebab, dengan membobok saringan, knalpot akan minim desakan gas buang dan menurunkan daya balik. Oleh sebab ini, dorongan piston akan berkurang dan berakibat pada meningkatnya konsumsi BBM.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya