Liputan6.com, Jakarta - Indonesia melalui PT Dirgantara Indonesia (PTDI) berusaha untuk memenuhi kebutuhan kedirgantaraan Tanah Air. Adopsi teknologi dan edukasi bagi sumber daya manusia jadi salah satu bagian paling penting dalam meningkatkan kemampuan PTDI di industri dirgantara.
Budi Santoso selaku Direktur Utama PTDI menerapkan kebijakan khusus di perusahaannya supaya bisa mencapai kemampuan yang optimal dalam kebutuhan industri kedirgantaraan. Kebijakan itu berupa kerjasama pemasaran dilengkapi dengan kewajiban transfer teknologi.
"Saya meminta kepada perusahaan pesawat yang mau masuk Indonesia agar ada proses yang dilakukan di sini. Minimal manufakturnya ada di sini, jadi kan kita bisa menangani urusan perbaikan dan pemeliharaan. Semoga saja kita malah bisa buat teknologi yang gak kalah dari mereka kan," ujar Budi saat ditemui tim Tekno Liputan6.com di Indo Defence 2014, Jakarta.
Peluang untuk memiliki kemampuan setara dengan perusahaan teknologi dirgantara lain terbuka lebar. Budi berharap Indonesia bisa menjadi pemasok produk dirgantara, bukan hanya sekedar jadi lahan pemasaran saja.
"Kita harus mendapat sesuatu yang lebih penting dari sekadar kesempatan memakai produk buatan mereka. Kita juga harus punya peluang untuk memiliki teknologi itu sebagai pembuat atau minimal kita tahu cara menangani masalah yang ada di dalamnya. Pokoknya kita gak sekedar jadi tempat jualan mereka saja," ungkap Budi.
Budi melanjutkan, baru Airbus, perusahaan pembuat pesawat yang bersedia memenuhi permintaan perusahaannya dalam perjanjian kerjasama pemasaran maupun pemeliharaan pesawat dan helikopter yang dijual di Tanah Air.
"Sementara ini kerjasamanya berkaitan dengan transfer teknologi melalui maintenance, service maupun assembling. Pemasaran juga kita bantu karena memang itu bagian dari perjanjian yang sudah disepakati," tandasnya.
HEADLINE HARI INI
Geger Harvey Moeis dan Sandra Dewi Terdaftar BPJS Kesehatan Fakir Miskin, Kok Bisa?
Indonesia Berpeluang Jadi Pemasok Teknologi Dirgantara
Indonesia diharapkan bisa menjadi pemasok produk dirgantara, bukan hanya sekadar jadi lahan pemasaran saja.
diperbarui 08 Nov 2014, 13:15 WIBTeknisi PT Dirgantara Indonesia mengerjakan body Helikopter Super Puma NAS 332 di hanggar PTDI, Bandung, Jabar. TNI-AU memesan 9 buah helikopter Super Puma 332 seri militer.(Antara)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Presidential Threshold Dihapus, Angin Segar Demokrasi Indonesia
Telaga-Telaga di Gunungkidul, Nasibmu Kini...
Pilah-pilih Mainan yang Tepat untuk Dukung Tumbuh Kembang Anak
Gus Baha Memarahi Ketua Masjid yang Syaratkan Imam Bersuara Merdu, Ceritanya Begini
Kejari Depok Bakal Usut Penyalahgunaan Dana Intensif RT dan RW
Bacaan Doa Buka Puasa Rajab, Berikut Kenali Keutamaannya
5 Asteroid Terbesar yang Pernah Ditemukan
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 4 Januari 2025
Link Live Streaming LaLiga Valencia vs Real Madrid, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
PBNU Cari Investor Bantu Biayai Dana Besar Reklamasi Tambang
Kapan Pendaftaran Beasiswa LPDP 2025 Dibuka, Berikut Persyaratannya
KAI Commuter Sebut Penutupan Operasional Stasiun Karet Masih Dikaji