Liputan6.com, Kuala Lumpur - Negara-negara anggota Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) harus mengadaptasi rancangan strategis dan bekerja lebih keras guna meralisasikan kawasan perdagangan bebas Asia Pasifik (Free Trade Area of the Asia-Pacific/FTAAP).
Perdagangan bebas di Asia Pasifik bukan hal yang tidak mungkin untuk terealisasi meskipun negosiasi atas rencana-rencana yang bersifat ambisius dapat sangat rumit dan berhadapan dengan berbagai tantangan.
Advertisement
Mengutip laman Bernama, Sabtu (8/11/2014), bankir asal Malaysia Tan Sri Azman Hashim mengatakan, penting bagi seluruh negara anggota APEC untuk mengadopsi rencana strategis guna membangun liberalisasi investasi dan perdagangan. Dalam prosesmya, perdagangan bebas dapat memperdalam integrasi ekonomi regional.
"FTAAP sangat penting bagi APEC Business Advisory Council (ABAC) mengingat perannya untuk mencapai apa yang tertulis pada pernyataan Bogor Goals," ungkap Azman yang sekarang menjadi Co-chair of the Finance and Economic Working Group ABAC.
Bogor Goals disetujui para pimpinan APEC pada 1994 guna mencapai investasi dan perdagangan bebas serta terbuka pada 2010 untuk negara berkembang dan 2020 bagi negara berkembang yang menjadi anggota APEC.
Pada 2005, APEC menentukan kajian terhadap Bogor Goals dan meluncurkan `Busan Roadmap` untuk merealisasikannya.
"Kami mendorong seluruh pimpinan negara di APEC untuk segera merealisasikan perdagangan bebas yang akan memberikan kemajuan negosiasi perdagangan yang beragam," terangnya.
Dia menegaskan, setiap negara harus melipatgandakan upayanya dan lebih berambisi agar segera dapat mencapai perdagangan bebas di kawasan Asia Pasifik di mana Malaysia menjadi salah satu bagiannya. (Sis/Nrm)