Liputan6.com, Jakarta - Menteri-menteri Jokowi-JK pada pekan pertamanya gencar melakukan blusukan. Pengamat Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia atau Sigma Imam Nasef mengatakan, sudah saatnya hasil blusukan dikonversi menjadi kebijakan.
"Ada baiknya hasil-hasil blusukan itu segera dikonversikan menjadi sebuah produk kebijakan yang feasible, berkeadilan, dan visioner, tentunya dengan tetap berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku," tegas Nasef kepada Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (8/11/2014).
Usai blusukan, Nasef berharap para menteri bekerja dalam ruangan untuk merumuskan kebijakan. Sebab, bila blusukan terus, kerja menteri Jokowi juga akan terhambat.
"Untuk membuat suatu kebijakan yang demikian itu tentu butuh waktu dan kerja-kerja 'non-blusukan', sehingga energi Presiden dan para menterinya harus dibagi untuk kerja blusukan dan kerja non-blusukan," tutur dia.
Nasef menjelaskan, blusukan yang sekarang menjadi tren pada pemerintahan Jokowi-JK tidak dapat dipungkiri memiliki sisi positif, yaitu untuk mengetahui secara langsung persoalan-persoalan yang terjadi di lapangan. Akan tetapi, perlu diingat pula, rakyat memberi mandat kepada Presiden dan para menterinya itu tak hanya untuk blusukan.
"Presiden memang pemimpin negara, tetapi pemegang kedaulatan tetaplah rakyat sebagaimana dinyatakan secara tegas dalam Pasal 1 ayat (2) UUD 1945. Dengan mandat yang diberikan rakyat itu, presiden dan para menteri bertanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyat melalui kebijakan-kebijakan strategis yang dibuat. Membuat suatu kebijakan itu tidak cukup hanya dengan blusukan," jelas dia.
Blusukan, lanjut Nasef, memang penting dilakukan sebagai bagian dari proses riset dalam mendesain sebuah kebijakan. Namun, lahirnya sebuah desain kebijakan yang mampu memecahkan persoalan-persoalan bangsa dan negara secara komprehensif jauh lebih penting.
"Inilah sebenarnya tugas utama Presiden dan para pembantunya," tandas Nasef.
Usai Blusukan, Menteri Jokowi Diminta Segera Rumuskan Kebijakan
Sudah saatnya hasil blusukan para menteri dikonversi menjadi kebijakan pro rakyat
diperbarui 08 Nov 2014, 23:00 WIBGaya Menteri Blusukan (Nafisco/Liputan6.com)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
5 Golongan Manusia yang Rajin Puasa tapi Masuk Neraka, Apa Penyebabnya?
Timses Ridwan Kamil-Suswono Gelar Doa Bersama di Masa Tenang Pilkada Jakarta 2024
Simak, Profil Cagub dan Cawagub Pilkada 2024 Sulawesi Tenggara
Badan Gizi Nasional Ungkap Pentingnya Program Makan Bergizi Gratis, Salah Satunya Mencegah Bencana Demografi pada 2045
Mabes Polri Kirim Brimob untuk Pengamanan Pilkada Dompu, Kenapa?
Taubat Pasti Diterima Allah, tapi yang Seperti Ini Kata Gus Baha
Atta Halilintar Rela Kehujanan di Acara Kampanye Krisdayanti, Disebut Menantu Idaman
Menko Polkam Minta AKP Dadang Iskandar Dihukum Berat
Mengintip Profil Paslon Pilgub Sulawesi Selatan 2024 dan Riwayat Pendidikannya
Bahaya Tanam Pohon di Lintang Tinggi, Bikin Pemanasan Global Makin Parah
Hari Tenang Pilwalkot 2024, Kota Semarang Bersih dari APK
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 26 November 2024