Liputan6.com, Banyuwangi - Di saat sejumlah daerah mulai hujan, di daerah Banyuwangi, Jawa Timur masih dilanda kemarau. Agar hujan segera turun, ratusan warga Desa Curah Jati menggelar ritual mantu kucing. Uniknya, dalam ritual tersebut 2 ekor kucing yang sudah dikawinkan diarak layaknya pernikahan manusia.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (9/11/2014), Slamet dan Rahayu adalah nama 2 kucing yang dikawinkan oleh warga Desa Curah Jati dalam ritual mantu kucing.
Advertisement
Layaknya pernikahan manusia, berbagai hiasan kembang mayang dan hiasan yang terbuat dari janur menghiasi seluruh rumah Mbah Martoyo, sesepuh desa setempat. Usai dihias, 2 ekor kucing berlainan jenis itu digendong untuk diarak menuju mata air Umbul yang dianggap keramat.
Tiba di lokasi, proses mantu kucing dimulai. Kedua kucing dinikahkan oleh sesepuh desa setempat layaknya pernikahan manusia. Usai dinikahkan, kedua ekor kucing langsung diceburkan ke sumber mata air Umbul.
Bagi masyarakat Curah Jati, Grajagan, ritual mantu kucing merupakan tradisi turun temuran sejak puluhan tahun lalu dan setiap tahun digelar. Selain meminta hujan, tradisi mantu kucing itu juga untuk meminta keselamatan para petani.
Sebagai penutup, dilaksanakan selamatan tumpengan di sekitar sumber mata air dengan dipimpin sesepuh desa. Digelarnya ritual itu berawal dari adanya bencana kekeringan yang melanda daerah setempat.
Wono Samudro, tokoh desa setempat mendapat isyarat melalui mimpi untuk melakukan pernikahan kucing. Hingga kini, tradisi peninggalan nenek moyang tersebut terus digelar setiap tahun saat musim kemarau agar hujan bisa segera turun. (Rmn)