Liputan6.com, Berlin - Perang dan konflik yang terus berkecamuk di sejumlah belahan dunia membuat Mantan Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev prihatin. Bila tidak segera diatasi, tak menutup kemungkinan perang dingin antara pihak Barat dan Rusia sebagai negara pecahan Uni Soviet akan kembali terjadi di muka bumi.
"Dunia saat ini di ambang perang dingin. Beberapa orang bahkah mengatakan perang sudah dimulai," ujar Gorbachev dalam peringatan 25 tahun runtuhnya Tembok Berlin di Jerman, seperti dimuat BBC, Minggu (9/11/2014).
Pria yang pernah berkuasa di tanah Rusia dan negara pecahan Uni Soviet lainnya itu mencontohkan, pertumpahan darah yang terus terjadi di Eropa, terutama Ukraina dan Timur Tengah merupakan tanda perang.
Lebih dari 4.000 orang tewas dalam pertempuran antara militer Ukraina dan pemberontak pro-Rusia yang merebut kekuasaan di wilayah timur Donetsk dan Luhansk pada April 2014 lalu.
"Untuk itu dialog damai harus menjadi perhatian besar bagi para pihak yang terlibat," kata Gorbachev.
Saat ini Ukraina masih dilanda krisis, di mana militer pemerintah dan kelompok pemberontak terus bertempur. Kubu pemerintah dibeking Amerika Serikat, sedangkan pemberontak disokong Rusia.
Pihak Barat yang dipimpin Amerika Serikat sebelumnya memberikan sanksi kepada Rusia terkait aneksasi Crimea ke Moskow. Sanksi tersebut berupa penolakan visa serta pembekuan aset terhadap sejumlah pejabat dan anggota parlemen Rusia serta orang-orang kalangan terdekat Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk menghukum Moskow.
Gorbachev yang dinilai pernah meminta pihak Barat untuk mencabut sanksi tersebut dan mengimbau untuk menggelar dialog perdamaian dengan Rusia.
Gorbachev dikenal sebagai pemimpin Uni Soviet pada akhir 1980-an yang dinilai berhasil memulihkan hubungan dengan Barat, dan memberikan pengaruh liberal hingga menyebabkan runtuhnya rezim komunis di Eropa Timur.
Runtuhnya Tembok Berlin merupakan salah satu simbol meredupnya komunisme di Jerman, yang membuka jalan bersatunya 2 negara Jerman (Timur dan Barat) pada tanggal 3 Oktober 1990.
Mikhail Gorbachev: Dunia di Ambang Perang Dingin
Mikhail Gorbachev dikenal sebagai pemimpin Uni Soviet pada akhir 1980-an yang dinilai berhasil memulihkan hubungan dengan Barat.
diperbarui 09 Nov 2014, 08:39 WIBMikhail Gorbachev (BBC)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ledakan Terjadi di Kantor DPP PBB Jaksel, Tak Ada Korban Jiwa
Top 3 Islami: Amalan yang Kalahkan Seluruh Ibadah Sunnah dan Dianugerahi Tempat Tinggi di Hari Kiamat, Cara Taubat yang Benar dalam Islam
9 Tafsir Mimpi Menangis dalam Berbagai Situasi, Simpan Beragam Pertanda Baik dan Buruk
Cuaca Hari Ini Sabtu 21 September 2024: Jabodetabek Mayoritas Cerah Berawan Hingga Malam
10 Hotel Terbaik Dunia 2024, Indonesia Masuk Daftar
IHSG Merosot, Kapitalisasi Pasar Anjlok Jadi Rp 13.007 Triliun pada 17-20 September 2024
3 Resep Salad Timun Korea yang Sedang Viral di TikTok
Tim Balap Sepeda Indonesia Juara Tour Of Binzhou
Mengintip Indahnya Pintu Langit Sky View, Wisata Alam Indah di Wonosobo
Transaksi Kripto Indodax Sentuh Setengah Triliun, Koin Ini Paling Laris
21 September 1979: Pesawat Tempur Jatuh Lalu Tabrak Rumah Warga di Inggris, 3 Orang Tewas
Manfaat Luar Biasa Madu, Khasiatnya Sudah Terbukti Secara Ilmiah dan Tercantum dalam Al-Qur'an