Pramono Anung: KMP dan KIH di DPR Segera Bersatu

Politisi PDIP Pramono Anung memastikan bahwa konflik dualisme kepemimpinan di parlemen akan segera berakhir.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 10 Nov 2014, 12:48 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Politisi PDIP Pramono Anung memastikan bahwa konflik dualisme kepemimpinan di parlemen akan segera berakhir. Menurut dia, kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) yang ada di DPR akan segera bersatu.

"(DPR tandingan) ditinggalkan otomatis, semuanya akan bersatu kembali," kata dia di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (10/11/2014).

Pramono mengatakan, kesepakatan yang tercipta pada pekan kemarin melalui proses lobi yang cukup panjang. Akhirnya, suara-suara keras di lapangan perlahan-lahan dapat diredam dengan saling pengertian dan saling menghargai yang ditunjukkan dalam lobi-lobi.

"Dalam politik itu ada saatnya mempercayai, ada waktunya saling menghormati, tidak perlu bersitegang berlamaan," tutur dia.

Dia juga menegaskan bahwa kesepatakan yang akhirnya tercipta juga melibatkan para petinggi partai dari kedua kubu.

"Ini kan sudah di ujung petinggi partai, ketum partai, simpul utama, dan saya diturunkan untuk menyelesaikan ini dengan Pak Hatta kan karena ada kepercayaan," imbuh Pramono.

Perseteruan politik dalam tubuh DPR dimulai saat 5 fraksi yakni PDIP, PKB, PPP kubu Romahurmuziy, Nasdem dan Hanura menyampaikan mosi tidak percaya kepada pimpinan dewan. Hal ini disebabkan pimpinan DPR Agus Hermanto mengesahkan keanggotaan AKD dari kubu Suryadharma Ali dan dinilai mengabaikan kubu yang sah yakni Romahurmuziy.

Kubu Romahurmuziy kemudian melayangkan surat protes dan menarik penyerahan kelengkapan AKD dari PPP. Sementara, 5 fraksi KIH mengirim surat yang menilai pimpinan DPR tergesa-gersa dan nemolak putusan paripurna DPR 28 Oktober 2014. Kelima fraksi KIH itu lalu memisahkan diri dan menggelar rapat paripurna sendiri dengan agenda pemilihan pimpinan sementara DPR.

Akhir pekan lalu, mantan Wakil Ketua DPR itu menyampaikan melalui akun Twitter-nya, beberapa tokoh melakukan komunikasi dengannya yang menghasilkan perdamaian. Mereka adalah mantan cawapres Hatta Rajasa, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Ketua MPR Zulkifli Hasan, politisi Golkar Ade Komarudin, dan politisi PDIP Olly Dondokambey. (Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya