Berdamai, KIH Bakal Peroleh 25% Kursi Alat Kelengkapan Dewan

Pramono berjanji akan menandatangani kesepakatan perdamaian antara dua kubu DPR yang berseteru pekan ini.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 10 Nov 2014, 13:26 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Politisi senior PDIP yang memimpin lobi-lobi penyelesaian konflik dualisme di parlemen, Pramono Anung, mengungkapkan kedua belah pihak berseteru yakni Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH), telah menyepakati porsi pembagian kursi pimpinan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPR.

"Intinya kurang lebih angkanya memang tidak 60:40, tapi di atas 25 persen (untuk KIH). Angkanya berapa nanti kita hitung," ungkap Pramono di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (10/11/2014).

Ia mengungkapkan, penyelesaian masalah dualisme DPR akhirnya mencapai titik temu setelah dilakukannya lobi-lobi politik pada Rabu dan Selasa pekan lalu. Hasil pertemuan kemudian dilaporkan kepada masing-masing ketua umum partai KIH dan juga kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelum berangkat ke Beijing, Tiongkok.

Pramono mengungkapkan, dia dan Olly Dondokambey ditugaskan untuk menyelesaikan masalah ini. "Mudah-mudahan dalam 1-2 hari ke depan ini bisa ditandatangani. Karena bagian menyiapkan draft itu Pak Hatta Rajasa dan saya. Sekarang saya mau ketemu Pak Setya Novanto (Ketua DPR RI) dan pimpinan dewan untuk mengatur jadwal. Kemudaian kalau sudah di tandatangani ini akan menjadi kesepakat pimpinan dewan dan pimpinan fraksi di DPR," jelas dia.

Pramono berjanji akan menandatangani kesepakatan tersebut dalam pekan ini. Karena harus diselesaikan sebelum masa reses dimulai yakni 5 Desember 2014. Ia menambahkan, masalah dualisme DPR akan diselesaikan dengan ada 2 cara. Yakni dengan perubahan tata tertib dan UU MD3. Sebab, menurut dia, intinya adalah mengenai pimpinan alat kelengkapan.

Masih kata pramono, yang pertama harus dilakukan adalah membentuk badan legislasi (baleg). Setelah itu, merevisi UU MD3 di program legislasi nasional atau prolegnas. Apabila disetujui dalam paripurna, maka tidak akan ada kocok ulang pimpinan DPR.

"Dengan demikian, dalam AKD baik KIH dan KMP dua-duanya nanti akan ada perwakilanya. Tentunya jumlah KMP jauh lebih banyak. Mudah-mudahan malam ini ketemu kembali, besok Insya Allah bisa disepakati dan Rabu baleg DPR udah diselesaikan," jelas Pramono. (Ein)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya