Liputan6.com, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta kepada pemerintah agar menghentikan kontrak PT Total E&P Indonesie untuk Blok Mahakam, Kalimantan Timur. Pasalnya, perusahaan tersebut sudah setengah abad menguras sumber daya di blok tersebut.
Anggota Komisi VII DPR RI, Kurtubi mengatakan, sudah saatnya pemerintah tidak memperpanjang kontrak perusahaan minyak asal Prancis tersebut di Blok Mahakam. Proses selanjutnya, kontrak tersebut seharusnya dialihkan ke PT Pertamina (Persero).
"Kontrak Blok Mahakam ini harus stop. Alasannya, Total di Blok Mahakam sudah hampir 50 tahun," kata Kurtubi, di Gedung Nusantara V, DPR, Jakarta, Senin (10/11/2014). Menurutnya, jika Total ingin tetap berpartisipasi di blok nasional, perusahaan tersebut bisa mengelola blok lain di luar Blok Mahakam.
Menurut Kurtubi, Pertamina mampu mengelola blok yang terletak di Kalimantan Timur tersebut. Kemampuan tersebut baik secara keuangan maupun teknologi.
"Berapapun biaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan blok Mahakam bukan masalah. Jadi jangan putar balik argumentasi soal tidak ada dana,. Teknologi gas juga bukan perkara susah bagi Pertamina. Apalagi teman-teman di Institut Teknologi Bandung (ITB) mampu betul, jadi bukan alasan," tuturnya.
Seperti diketahui, Blok Mahakam dikelola oleh PT Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation sejak 1997 dan akan habis masa kontraknya pada 2017. PT Pertamina berharap kontrak Total di blok Mahakam tidak diperpanjang dan dialihkan ke Pertamina. Namun, saat ini pemerintah belum menyatakan sikap. (Pew/Gdn)
Sedot Gas Seabad, Saatnya Kontrak Total di Blok Mahakam Selesai
Pertamina mampu mengelola blok yang terletak di Kalimantan Timur tersebut. Kemampuan tersebut baik secara keuangan maupun teknologi.
diperbarui 10 Nov 2014, 15:58 WIBIlustrasi Tambang Minyak 5 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Saksikan Sinetron Saleha Episode Jumat 20 Desember 2024 Pukul 18.15 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Hasil BRI Liga 1 Madura United vs Bali United: Tahan Comeback Serdadu Tridatu, Laskar Sape Kerrab Petik Poin Penuh
NTT Bakal Jadi Kunci Swasembada Garam RI, Ini Buktinya
Jika Lolos, Siapa yang Akan Jadi Calon Lawan Timnas Indonesia di Semifinal Piala AFF 2024?
Ramai Demo Tolak PPN 12 Persen, Orang Indonesia di Malaysia Meledek Bayar Pajak 6 Persen: Murah Kan?
Tema Peringatan Hari Ibu 2024, Berikut Sejarah dan Cara Merayakannya
Naik DAMRI Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap, Begini Caranya
3 Fakta Terkait Polisi Periksa Budi Arie Setiadi soal Kasus Judi Online di Lingkungan Komdigi
Dylan Wang Dikritik karena Lagu Baru Berjudul Fate, Liriknya Dianggap Menonjolkan Kesombongan Dirinya
350 Quote Orang Baik yang Menginspirasi untuk Selalu Berbuat Kebaikan
Agar Lolos ke Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Perlu Melakukan Ini
Apa itu SIP? Istilah Kedokteran yang Viral karena Perseteruan Dr Richard Lee dan Doktif