Petinggi ISIS Tewas Digempur AS

Amerika Serikat dan sekutu melancarkan serangan ke pertemuan para petinggi ISIS di Irak Utara dekat Mosul.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 10 Nov 2014, 17:03 WIB
Abu Suja dan Abu Bakr Al-Baghdadi (Reuters)

Liputan6.com, Mosul - Koalisi militer yang dipimpin Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan ke pertemuan para petinggi ISIS di Irak Utara dekat Mosul. Sejumlah petinggi ISIS dilaporkan terkena gempuran, termasuk pemimpin tertinggi Abu Bakr Al-Baghdadi.

Dalam beberapa hari terakhir, belum diketahui bagaimana kondisi Al-Baghdadi, apakah tewas atau terluka. Namun kepala strategi militer Irak Hisham Al-Hashimi memastikan bahwa salah satu petinggi ISIS, Abu Suja tewas.

Abu Suja alias Auf Abdulrahman Elefery merupakan 'tangan kanan' atau orang kepercayaan Al-Baghdadi yang menjabat sebagai Kepala Teror ISIS.

"Dia (Abu Suja) tewas dalam serangan yang mengakibatkan 10 kendaraan rusak," ungkap Al-Hashimi kepada The Telegraph, Senin (10/11/2014).

Akan tetapi Al-Hashimi tak bisa memastikan apakah pemimpin tertinggi ISIS Al-Baghdadi tewas. "Abu Saja sering terlihat bersama dengan Al-Baghdadi. Mungkin saja Al-Baghdadi sedang bersama dengan Abu Saja saat serangan," ujar Al-Hashimi.

Dia juga mengonfirmasi bahwa kerabat dekat Abu Suja di Mosul juga meregang nyawa.

Kepala Staf Kementerian Pertahanan Inggris Jenderal Nicholas Houghton mengatakan pihaknya -- yang juga menyokong serangan AS, belum bisa memastikan bagaimana kondisi Al-Baghdadi.

"Saya belum bisa memberikan konfirmasi hal itu. Mungkin butuh waktu beberapa hari untuk memastikannya," ujar Houghton.

Al Baghdadi Sekarat?

Menurut seorang sumber kepada Al-Arabiya, Al-Baghdadi saat ini tengah sekarat akibat serangan udara yang dilancarkan AS bersama sekutu di Kota al-Qaim, Irak.

Anggota Dewan Iran di Provinsi Anbar Mohammad al-Karbuli mengatakan kepada Al-Arabiya bahwa koalisi AS telah menargetkan serangan ke sejumlah pemimpin ISIS di al-Qaim. Kata dia, akibat serangan, lebih dari 10 orang tewas. Ada juga yang terluka.

Lebih jauh, al-Karbuli mengatakan bahwa rumah sakit di al-Qaim penuh sesak karena ada banyak pasien yang masuk akibat serangan udara AS tersebut.

Seorang saksi menuturkan kepada Reuters bahwa kelompok ISIS meminta agar rumah sakit di al-Qaim itu dikosongkan dari pasien lain. Salah satu anggota ISIS yang memakai pengeras suara meminta warga sekitar untuk menyumbangkan darah.

Laporan lain yang mengutip keterangan penduduk setempat menyebut bahwa pemimpin dan wakil pemimpin ISIS tewas. Namun belum diketahui identitasnya.

Amerika Serikat dan sekutu, yakni Inggris, Prancis, Australia dan Arab Saudi melancarkan serangan ke sejumlah wilayah kekuasaan ISIS di Irak dalam beberapa pekan terakhir, sebagai upaya untuk melumpuhkan kelompok tersebut yang telah membunuh banyak warga asing. (Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya