Liputan6.com, Swiss- Kremasi atau yang biasa disebut dengan ngaben merupakan cara tradisional dari masyarakat Bali dimana mereka akan membakar jenazah hingga menjadi abu. Abu tersebut biasanya disimpan atau dibuang ke laut oleh keluarga yang ditinggalkan. Namun hal lain dilakukan oleh masyarakat Swiss.
Advertisement
Dilansir dari SF Globe Selasa (11/11/2014) masyarakat Swiss sangat tak ingin berpisah dengan keluarga mereka. Maka dari itu, jika salah satu di antara mereka ada yang tutup usia, setelah proses kremasi para keluarga justru menggunakan abu tersebut untuk dijadikan sebuah perhiasan yang cantik.
Algordanza adalah pencetus dari ide tak lazim yang satu ini. Menyulap abu jenazah menjadi sebuah berlian yang cantik merupakan cara bagi perusahaan tersebut agar keluarga yang ditinggalkan dapat terus mengingat keluarga yang sudah meninggal melalui berlian tersebut.
Menggunakan teknik, peralatan canggih dan pembakaran tingkat tinggi, akhirnya Algordanza berhasil mengubah abu menjadi berlian. Sulitnya proses pembuatan berlian tersebut membuat Algordanza mematok harga yang cukup tinggi. Untuk berlian paling kecil dihargai US$ 4.747 atau senilai Rp 60 juta. (Cyn/Ars)