Bentrok Polisi Israel dengan Warga - Otak Manusia Bisa Telepati

Polisi Israel tingkatkan kewaspadaan menyusul aksi protes di seluruh Israel pasca-penembakan fatal seorang warga Arab.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Nov 2014, 18:27 WIB
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Israel - Pasca-penembakan seorang warga Arab, polisi Israel meningkatkan kewaspadaan menyusul aksi protes di seluruh Israel. Berita itu mengawali Jendela Dunia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (10/11/2014).

Polisi Israel meningkatkan kewaspadaan menyusul aksi protes di seluruh Israel pasca-penembakan fatal seorang warga Arab. Bentrokan pecah di kota Kfar Kana, 2 hari berturut-turut.

Sementara itu warga melempari polisi dengan batu dan petasan. Akibatnya sejumlah orang ditangkap. Rekaman CCTV menunjukkan, sebelumnya pria yang ditembak diketahui memukuli kaca sebuah mobil polisi sambil membawa pisau.

Saat polisi keluar, ia mundur namun lantas ditembak dan tewas di rumah sakit. Polisi Israel melakukan penyelidikan internal untuk menentukan apakah penembakan itu sudah sesuai protokol.

Di Meksiko, massa berunjuk rasa mengecam Pemerintah Meksiko yang dinilai lamban dalam menangani kasus penculikan 43 orang mahasiswa.

Namun demonstrasi itu kemudian berakhir ricuh. Sejumlah pengunjuk rasa membakar pintu istana kepresidenan Meksiko pada Sabtu 8 November waktu setempat.

Di Hong Kong, dengan mobil Rurik Jutting tiba di pengadilan Hong Kong pada Senin 10 November pagi. Dalam pra sidang ini hakim lantas menunda sidang selama 2 pekan.

Hal itu dilakukan untuk memberi kesempatan Jutting menjalani evaluasi kejiwaan dari psikiater. Evaluasi kejiwaan ini akan menentukan apakah Jutting cukup fit untuk menjalani persidangan.

Sementara itu sejumlah warga Indonesia di Hong Kong, Minggu 9 November, menggelar doa bersama untuk Sumarti Ningsih dan Seneng Mujiasih, dua WNI korban pembunuhan Jutting.

Sementara di Amerika Serikat, peneliti dari Universitas Washington sejak tahun lalu berhasil membuktikan otak manusia bisa berinteraksi satu sama lain tanpa perlu bicara atau telepati.

Mereka berhasil mengirimkan sinyal dari otak seseorang melalui internet, untuk menggerakkan tangan orang lain yang duduk di ruangan lain.

Percobaan itu dilakukan pada 6 orang, masing-masing 3 pengirim sinyal dan 3 penerima sinyal yang terkoneksi otaknya melalui seperangkat alat. Apa yang dipikirkan oleh orang, tim pengirim sinyal akan otomatis dilakukan oleh orang orang pada tim penerima sinyal. (Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya