Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah diminta secara profesional menunjuk calon Direktur Utama PT Pertamina (persero) pengganti Karen Agustiawan. Saat ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sedang menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper tes) Dirut Pertamina.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Migas Indonesia (KSPMI) Faisal Yusra menegaskan, calon Dirut Pertamina harus diduduki orang yang memiliki latar belakang migas, yang mengerti soal teknis dalam rangka mengekspansi dan menambah cadangan BBM.
Advertisement
"Jangan kita kembali pada ungkapan Laksamada Sukardi, jaman dulu bahwa 'Monyet' pun memimpin Pertamina untung. Itu berbahaya, artinya suka-suka siapa saja yang menjadi direksi Pertamina itu,"cetus Faisal di Jakarta, Selasa (11/11).
Adapun nama yang disebut sedang menjalani uji kepatutan dan kelayakan Dirut Pertamina, antara lain Budi Sadikin (Dirut Bank Mandiri), Sunarso, (Direksi Bank Mandiri), Zulkifli Zaini (Mantan Dirut Bank Mandiri), Fahmi Muhtar (Mantan Dirut PLN), Dwi Sucipto, (Dirut Semen Indonesia), dan Rinaldi Firmansyah (Mantan Dirut Telkom).
Untuk nama terakhir, Faisal mengkritisinya karena dinilai tak punya dasar di bidang bisnis migas. Padahal, pekerja menginginkan seseorang yang sedikit banyak sudah paham budaya kerja di sektor migas
"Jadi pekerja migas kami hanya bisa melihat dari apa yang dilakukan di migas, aspek berhubungan dengan migas, kami tidak punya track record dia,"sambungnya.
Menteri BUMN Rini Soemarno dikabarkan menggelar tahapan uji fit and proper terhadap para calon Direktur Utama Pertamina. Untuk melakukan uji fit and proper, Menteri BUMN Rini Soemarno dikabarkan menunjuk PT Daya Dimensi Indonesia (DDI), perusahaan manajemen konsultan untuk memberikan penilaian calon direksi Pertamina.