Sosis Wunger, dari Hobi Makan Sukses Raup Ratusan Juta

Bisnis pengolahan sosis dikatakan sudah ada sejak tahun 1800-an tetap eksis hingga masa kini.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Nov 2014, 16:04 WIB
Bisnis pengolahan sosis dikatakan sudah ada sejak tahun 1800-an tetap eksis hingga masa kini.

Liputan6.com, Jakarta - Ada nasihat bijak jika ingin membuka usaha mulailah dari hobimu. Ini sepertinya yang diselami Aristya Angkawijaya, pemuda asal Surabaya Jawa Timur yang sukses memulai bisnis produk daging olahan sosis dengan merk dagang Wunder. Panganan berbentuk panjang ini mulai digemari dan dicari sejumlah hotel, restoran dan katering di Surabaya.

Mengutip laman Studentpreneur, Selasa (11/11/2014), Aristya mengaku ide usahanya dimulai dari hobi makan sosis di masa kecil.

Bisnis pengolahan sosis dikatakan sudah ada sejak tahun 1800-an dan tetap eksis hingga masa kini. Di Surabaya sendiri, peluang usaha pengolahan daging masih besar karena masih terbatasnya pesaing.

"Pada saat saya start up bisnis ini, saya masih berstatus mahasiswa semester 5 di jurusan Arsitektur dan sedang dalam kondisi terdesak karena dihadapkan pada kenyataan untuk menemukan pekerjaan karena sudah mendekati kelulusan. Saat itu saya benar-benar terbeban pikiran karena sudah memiliki pasangan dan bingung bagaimana dengan masa depan saya dan pasangan (saat ini sudah mantan)," dia mulai bercerita.

Jatuh Bangun

Dengan bermodal uang Rp 2,5 juta, Aristya memberanikan diri membuka usaha. Di pikirannya kala itu hanya ingin membuat produk berkualitas meski dengan peralatan seadanya, seperti mesin giling dan selongsong sosis buatan sendiri.

Setelah peralatan siap, Aristya secara otodidak mencari tahu cara pengolahan daging sosis. Metode dan resep dipelajari hanya dari buku-buku dan artikel-artikel makalah penelitian. Dua tahun dia harus mengalami kegagalan sampai akhirnya menemukan formula sosis yang pas dengan lidah orang Indonesia.

"Wah banyak sekali, bahkan sering down. Untungnya saya mempunyai saudara ipar yang kebetulan juga punya usaha produksi yang selama ini menjadi mentor saya dan keluarga yang selalu mengembalikan motivasi saya kembali ke tujuan awal," jelasnya.

Sukses dengan formula, pasokan bahan baku mulai dicari. Awalnya ini dipenuhi dari pasar tradisional. Namun karena alasan higienis dan ketidakprofesionalan dari penjual, memaksanya harus beralih mencari pemasok sendiri.

Usai masalah bahan baku selesai dan sosis selesai diproduksi, tahap pemasaran pun dilakukan. Dimulai melalui door to door, relasi, teman dan keluarga dekat.

Cara meyakinkan pelanggan

Di awal, dia mengaku sangat sulit membuat calon pelanggan percaya dengan produk sosis Wunder ini. Namun dengan kegigihan terus meyakinkan pelanggan jika sosis Wunder beda dengan yang lain membuat banyak orang tertarik. "Hasilnya pun banyak orang yang mendengar dan tertarik untuk mencobanya," kata dia sumringah.

Setelah dikenal, pemasaran diubah. Aristya berani membuka gerai hotdog “Knacker” yang berlokasi di Jalan Margorejo Surabaya.

Pelanggan utama sosis Wunder mayoritas saat ini selain pembeli biasa juga pengusaha hotel, restoran, supermarket dan katering. Adapula pelanggan tetap yang berasal dari kota-kota besar di pulau Jawa, Kalimantan dan Sulawesi, dan lain-lain.

Omzet sebesar Rp 100 juta kini sudah di tangan Aristya per bulannya. Pendapatan terbanyak adalah saat akhir tahun menjelang natal dan tahun baru.

Tak puas dengan kesuksesan yang diraih saat ini, dia memberanikan bermimpi jika dalam 3 tahun ke depan bisa menjadikan usahanya bisnis skala besar di Indonesia dengan visi memproduksi makanan yang mengutamakan kualitas.

"Profit juga termasuk tapi bukanlah prioritas utama. Kita lebih ingin mengenalkan ke masyarakat bahwa sosis berkualitas itu tidak selalu mahal. Selain itu saya juga bercita-cita memiliki banyak restaurant chain yang menghidangkan menu khusus sosis yang tersebar dimana-mana," tandas dia. (Nrm)

* Tulisan lengkap bisa dibaca di http://studentpreneur.co/

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya