Liputan6.com, Malang: Kekalahan Arema 1-3 atas Persib Bandung dalam babak semifinal Indonesia Super League (ISL) 2014 masih menyisakan polemik. Lantaran beredar tuduhan miring di media sosial bahwa manajemen tim berjuluk Singo Edan ‘menjual’ laga tersebut.
Manajemen Arema Cronus pun geram dengan tuduhan tersebut dan mengancam mencari penyebar kabar tersebut dan menyeretnya ke ranah hukum. Itu karena tuduhan itu dinilai tidak berdasar dan hanya bentuk fitnah.
“Ada kabar yang lebih persisnya fitnah menyebut manajemen atau tim pelatih menerima uang sebesar Rp 850 juta agar mengganti Gustavo Lopez dan Bustomi saat laga melawan Persib Bandung,” ujar CEO Arema Cronus, Iwan Budianto, Selasa (11/11/2014).
Ia mendengar tuduhan tersebut beredar di jejaring sosial dan pesan berantai blackberry messenger. Iwan pun mengancam akan menjerat penyebar fitnah itu ke pihak berwajib dengan menggunakan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
“Kami menerima permintaan maaf dari penyebar fitnah itu, tapi kalau tetap ngotot ya kami siap melangkah ke jalur hukum,” tegas Iwan. (Bersambung ke page 2: Pertimbangan Teknis)
Pertimbangan Teknis
Pertimbangan Teknis
Ia menegaskan pergantian pemain murni karena pertimbangan teknis. Gustavo Lopez misalnya diganti karena mengalami cedera dan tidak dapat dipaksa untuk terus bermain. Kondisi serupa juga dialami Ahmad Bustomi yang mengalami kram pada kakinya.
“Bahkan sebelum diganti, saya sudah meminta tim dokter untuk memastikan kondisinya terlebih dahulu. Thierry Gathuessi diganti karena ia berkali-kali kehilangan bola,” papar Iwan.
Menurutnya, Arema Cronus mulai dari manajemen, tim pelatih dan pemain telah bekerja keras. Namun, keberuntungan belum berpihak pada Singo Edan dan gagal melaju.
“Kami heran, kalau Arema menang dituduh membeli wasit. Tapi kalau kalah dituduh menjual pertandingan,” keluh Iwan.
Baca juga
Selingkuhan Wayne Rooney Ternyata Seorang Lesbian
Advertisement