Liputan6.com, Jakarta - Rahasia kelam yang ditutup rapat-rapat selama 18 bulan akhirnya terkuak pada 12 November 1969, hari ini 45 tahun yang lalu. Jurnalis investigatif Seymour Hersh mengungkap salah satu aib paling memalukan dalam sejarah Amerika Serikat: pembantaian My Lai.
Dunia murka, warga AS guncang membaca kabar di media yang menggambarkan para tentara kebanggaan mereka sebagai pembunuh berdarah dingin. Efeknya sungguh luar biasa, membalik persepsi publik terhadap Perang Vietnam. Gerakan protes yang penarikan mundur pasukan-pasukan Amerika makin marak.
Kejahatan perang itu terjadi pada 16 Maret 1968. Pagi itu, para serdadu Charlie Company (Kompi C), Brigade ke-11, menyerbu masuk ke My Lai. Mereka membunuh warga desa, meracuni air sumur, dan membakar rumah-rumah.
Situasi bak neraka. Para penyerbu membunuh 504 orang, tak pandang bulu. Orangtua, perempuan, anak-anak, bahkan bayi sekalipun. Sejumlah perempuan diperkosa sebelum dibunuuh.
Dengan bayonet dan pisau mereka memotong telinga, leher, lidah atau menguliti kepala korban. Desa My Lai bak rumah jagal.
Saat kekejaman itu terjadi, Do Thi Tuyet masih berusia 8 tahun. "Ibu, ayah, kakak laki-laki, dan 3 saudara perempuanku, semua tewas," kata Tuyet, seperti Liputan6.com kutip dari USA Today. Anak tertua berusia 10 tahun, yang termuda baru 4 tahun.
Tuyet masih ingat, adiknya yang berusia 4 tahun sedang sarapan saat tentara-tentara itu menyerbu masuk. Bocah malang itu tewas dengan mulut penuh nasi.
"Mereka melemparku ke sebuah parit yang penuh dengan mayat. Aku berlumuran darah dan otak." Lalu tentara-tentara itu menembaki selokan. Peluru mengenai punggung Tuyet, membuatnya sisi kanan tubuhnya lumpuh.
Selama puluhan tahun, trauma membayangi perempuan itu. Namun, Tuyet memilih bangkit, ia berhasil menjadi ahli farmasi, menikah, dan kini punya dua anak.
Kala itu tak ada yang bisa menyelamatkan warga desa dari nasib buruk. Meski 3 tentara AS kala itu berupaya mati-matian menghentikan rekan mereka yang merajalela dan membunuh para korban. Hingga terluka karena berkelahi dengan teman sendiri.
Mereka adalah pilot helikopter Hugh Thompson berhasil menyelamatkan beberapa warga. Rekan sesama awak helikopternya, Glenn Andreotta dan Lawrence Colburn, dengan senjata mesin melindungi Thompson dalam aksi penyelamatan ini.
"Mereka dianggap pengkhianat, namun setelah kabar pembantaian My Lai terkuak, Angkatan Darat menganggap mereka pahlawan," demikian Liputan6.com kutip dari LIFE.
Fotografer tentara, Ron Haeberle juga punya andil dalam pengungkapan itu. Ia yang kala itu berharap memotret pertempuran AS dan Viet Cong justru mengabadikan pembantaian dan penderitaan yang tak bisa diwakili dengan kata-kata.
Akhirnya, hanya satu orang yang dipersalahkan atas pembantaian tersebut. Pada 31 Maret 1971, pengadilan militer AS menjatuhi hukuman seumur hidup bagi William Calley. Namun ia hanya menjalani tahanan selama 3,5 tahun di Fort Benning, Georgia sebelum mendapat pengampunan dari presiden AS kala itu, Richard Nixon.
Selain rahasia kelam AS yang terkuak, tanggal 12 November juga diwarnai sejumlah peristiwa penting. Pada 1867, Gunung Vesuvius meletus, meski dampaknya tak separah yang terjadi pada Abad ke-79 Masehi yang mengubur kota Pompeii dengan abu panas. Dan pada 1923, Adolf Hitler ditahan atas tuduhan percobaan kudeta.
Sementara pada 12 November 1948, PM Jepang dan 7 orang lainnya divonis gantung oleh pengadilan internasional. Dan pada 1996, Boeing 747 milik maskapai Saudi Arabian bertabrakan dengan pesawat kargo Kazakhtan Illyushin II-76 dekat New Delhi, India, menewaskan 349 orang. (Riz)
12-11-1968: 'Dosa' dan Rahasia Kelam Amerika Serikat Terbongkar
Jurnalis investigatif Seymour Hersh mengungkap salah satu aib paling memalukan dalam sejarah Amerika Serikat: pembantaian My Lai.
diperbarui 12 Nov 2014, 06:00 WIBPembantaian My Lai oleh tentara AS di Vietnam
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
5 Fakta Terkait Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Bandara Muan Korsel, Ratusan Orang Meninggal Dunia
Regenerasi Petani jadi Tantangan Berat Indonesia di Sektor Pangan
PLN Icon Plus Siaga Nataru, Dukung Layanan SPKLU di 2.096 Lokasi Mudik
Tinjau Pelabuhan Tanjung Priok, AHY Minta Peremajaan Kapal PELNI
Kebutuhan Layanan Laundry Menonjak saat Musim Hujan
Kapten Timnas Indonesia Jay Idzes Dulunya Bermain Futsal dan Sempat Masuk Timnas Belanda U-17 Sebelum Beralih ke Sepak Bola
PM Israel Netanyahu Jalani Operasi Prostat di Tengah Konflik Gaza
Kilas Balik MotoGP: Yamaha Awalnya Ragu Rekrut Valentino Rossi Namun Keputusan Itu Malah Ciptakan Sejarah
Libur Nataru: 190 Kecelakaan Lalu Lintas, 25 Orang Dinyatakan Meninggal Dunia
Pameran Fosil Manusia Purba di Museum Nasional Tarik Lebih dari 12.000 Pengunjung dalam Dua Hari Terakhir
Samuel Silalahi, Gelandang Muda Usia 19 Tahun Keturunan Batak Ini Sukses Tembus Liga Norwegia
Keluarga Raffi Ahmad Punya Tukang Cukur Langganan, Berapa Bayarannya?