Pemerintah Belanda Akan Abadikan Munir Menjadi Nama Jalan

Pihak Kontras mengaku, pemberian nama jalan itu merupakan suatu bentuk cara untuk mengenang mendiang aktivis HAM Munir.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 12 Nov 2014, 08:24 WIB
Sejumlah aktivis memasang spanduk di pagar Rumah Transisi Jokowi-JK, Jakarta, Senin (8/9/14). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Sepuluh tahun sudah aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) asal Indonesia Munir Said Thalib meninggal dunia. Ia meninggal di dalam pesawat Garuda Indonesia menuju Amsterdam pada 7 September 2004.

Peneliti Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Indria Fernida mengatakan, pemerintah Belanda menjanjikan sertifikat kepada Munir. Rencananya, tambah dia, tahun ini nama Munir akan diabadikan menjadi nama jalan di Kota Den Haag, Belanda dengan nama Munirstraat.

"Itu akan diresmikan, Suciwati (istri Munir) minta tahun ini tepat hari kelahiran Munir yaitu 8 Desember," kata Indria saat diskusi 'Prospek Penyelesaian Kasus Munir Pada Pemerintahan Baru' di Kantor Kontras, Menteng, Jakarta, Pusat, Selasa 11 November 2014.

Langkah pemerintah Belanda tersebut sangat diapresiasi Kontras. Menurut dia, pemberian nama jalan itu merupakan suatu bentuk cara untuk mengenang mendiang Munir.

"Munir aktivis HAM satu-satunya dari Indonesia di dunia international," ujar Indria.

Lanjut Indria, adanya penghargaan dari pemerintah Belanda merupakan bentuk teguran bagi pemerintahan Indonesia. Rencananya penggunaan nama Munir menjadi nama jalan di Belanda, akan bersanding dengan aktivis HAM lainnya. Di antaranya Marthin Luther King dan Mother Theressa.

"Inisiatif seperti ini paling tidak tau semangatnya, ide-idenya Munir," tandas Indria.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya