Lawan Kekerasan, Merek Ini Luncurkan Aksesoris Wanita Meringkuk

Solange Azagury-Partridge luncurkan aksesoris untuk melawan kekerasan.

oleh Cindy Melissa Putri diperbarui 14 Nov 2014, 10:35 WIB
Solange Azagury-Partridge luncurkan aksesoris untuk melawan kekerasan.
Liputan6.com, Jakarta- Menjadi salah satu merek aksesoris kenamaan di dunia, Solange Azagury-Partridge tak ingin tinggal diam untuk terus meluncurkan koleksi yang inovatif dan kreatif. Dilansir dari Women's Wear Daily Jumat (14/11/2014) kali ini Solange Azagury-Partridge luncurkan koleksi aksesoris terbaru dimana koleksi tersebut sengaja dibuat untuk melawan kekerasan yang marak terjadi akhir-akhir ini.
 
Aksesoris pun dibuat berbeda dari biasanya. Solange Azagury-Partridge membuat aksesoris seperti kalung, anting dan cincin berbentuk seorang wanita yang merunduk seperti sedang mengalami kesakitan yang luar biasa. Hadir dalam dua warna yaitu emas dan silver, aksesoris ini sangat menggambarkan bagaimana sakitnya seseorang yang sedang mengalami kekerasan baik dari orang lain maupun dari orang-orang terdekatnya.
 
Selain berbentuk tubuh wanita yang meringkuk, Solange Azagury-Partridge juga menghadirkan aksesoris dengan bentuk lain. Di antaranya seperti bibir, pelangi, matahari, hati dan masih banyak lagi.
 
Untuk proses pemasaran, Solange Azagury-Partridge pun menggaet Amazon.com dan Topshop.com untuk menjual aksesoris tersebut. Hasil penjualan dari aksesoris yang akan diluncurkan pada bulan 25 November 2014 ini sebagian akan diberikan kepada orang-orang yang menjadi korban kekerasan diseluruh dunia. 
 
"Kami berharap aksesoris ini dapat diterima oleh masyarakat luas. Mereka yang menggunakan aksesoris ini spesial, karena secara tidak langsung mereka telah membantu para korban yang mengalami kekerasan," ujar Rt Hon Baroness Scotland, Founder EDV Global Foundation.
 
Aksesoris yang dibanderol dengan harga 20 euro ini diharapkan dapat menjadi salah satu cara bagi semua orang dalam membantu mereka yang menjadi korban kekerasan. (Cyn/Ars)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya