Liputan6.com, Jakarta Sifat protektif yang dimiliki seorang ayah kerap dibenci oleh sang buah hati. Mereka beranggapan, sikap protektif yang ditunjukan oleh sang ayah, membuat mereka jadi terkekang, dan tidak diberi kepercayaan secara penuh.
Padahal, protektif yang diperlihatkan seorang ayah merupakan bentuk kasih sayang tulus yang dia berikan kepada sang buah hati.
"Kalau anak dibiarkan berbuat semaunya, orangtua akan khawatir, terlebih ayah. Jadi, sifat protektif tidak seburuk yang dibayangkan anak," kata Psikolog Kasandra Putranto kepada Health-Liputan6.com, Rabu (12/11/2014)
Hal senada dibenarkan oleh Muhammad Ali, seorang wartawan senior di salah satu media yang ada di Indonesia. Menurut dia, di tengah arus moderenisasi, kecenderungan protektif kepada buah hati merupakan keharusan.
"Kalau saya, karena anak-anak masih sangat kecil, paling protektifnya lebih kepada tayangan yang ditontonnya. Apalagi, saat ini banyak tayangan yang tidak mendidik, yang tidak baik untuk disaksikan oleh seorang anak," kata Ali.
Ayah dari Alisa Qonitafillah (2,8 tahun) dan Aliya Amira Zahra (8 bulan) menjelaskan bahwa sifat protektif yang dimiliki oleh dia, untuk menangkal segala hal-hal negatif sedini mungkin.
"Apalagi, usia-usia segitu seorang anak akan menangkap apa yang disaksikannya, dan tidak jarang menirunya. Sebelum hal-hal yang tidak diinginkan, ada baiknya untuk melakukan itu," kata Ali menerangkan.
Nanti, ketika sang anak menginjak usia 4 atau 5 tahun, di mana dia sudah dapat menggunakan nalar mana yang baik dan tidak, mungkin sifat protektif itu akan berubah menjadi pengamanan.
Proses terjadinya protektif
Menurut Kasandra, bila seorang ayah memiliki sifat protektif berlebihan, kemungkinan dahulu dia pun dibesarkan dengan cara seperti itu. Setelah melihat bahwa apa yang dilakukan oleh orangtuanya menjadikan dia sosok yang hebat, maka hal serupa dilakukannya kepada sang buah hati.
"Sebenarnya, semua itu tergantung kondisinya. Ada yang dulu dibesarkan dengan cara seperti itu, namun karena melewati proses identifikasi, maka dia berubah menjadi sosok yang cuek," kata Kasandra.
Namun, ada juga ayah yang dahulunya tidak pernah diurus oleh orangtuanya, dan tumbuh menjadi sosok yang tidak diinginkan, menjadi sosok yang protektif karena tidak ingin anaknya seperti itu.
Sisi Positif dari Sikap Protektif Seorang Ayah
Ada anggapan protektif yang ditunjukan oleh sang ayah, membuat mereka jadi terkekang, dan tidak diberi kepercayaan secara penuh.
diperbarui 13 Nov 2014, 15:00 WIBTanda-tanda pasangan Anda akan menjadi `good daddy` layaknya sang ayah di google doodle sebagai perayaan Hari Ayah.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Bikin Sop Ayam yang Lezat dan Menghangatkan
Cara Bikin Sushi: Panduan Lengkap Membuat Hidangan Jepang Favorit
Infografis Geger Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan dan 4 Insiden Serupa Hebohkan Indonesia
5 Cara Meningkatkan Kadar Serotonin, Bisa Bikin Lebih Bahagia
Hotel Bintang 5 dengan Sentuhan Budaya Indonesia Akan Dibuka di Genting Highlands Malaysia
Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada, PDIP: Bukan Sikap Negarawan
Cek Fakta: Tidak Benar dalam Foto Ini PM Israel Benjamin Netanyahu Dilarikan ke Rumah Sakit
Baru Debut, Ruben Amorim Sudah Kasih Sinyal Depak 1 Pemain Manchester United
OJK Segera Terbitkan POJK Soal Lembaga Keuangan Mikro
Intip, Profil Paslon Pilgub Papua Barat Daya dan Riwayat Pendidikannya
Hadapi Brest di Liga Champions 2024/2025, Barcelona Siap Bangkit
Manfaat Apel untuk Menurunkan Kolesterol: Penelitian Ilmiah yang Mendukung Kesehatan Jantung