Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla keluar dari ruang tamu Kantor Wapres pukul 17.00 WIB. Baru saja, orang nomor 2 paling berkuasa di Indonesia itu berbincang dengan Wakil Presiden Senior Urusan Internasional Kamar Dagang Amerika Serikat, Myron Brilliant.
Usai mengantar perwakilan dari Negeri Paman Sam itu, awak media yang sudah lama menanti, langsung mencegat JK. Paspampres pun tak menghalangi. Wartawan boleh menyodorkan alat perekam atau mikrofon dekat dengan JK.
Advertisement
Pria paruh baya yang memakai kemeja lengan panjang itu pun langsung menyapa para wartawan. Wartawan tak ada basa-basi dan langsung bertanya.
"Tadi di dalam membahas apa, Pak?" tanya wartawan.
Sebelum menjawab, celetukan segar diucapkan JK. Rupa-rupanya, politisi Golkar itu merasa jenuh diwawancara. Ia mengibaratkan pertanyaan wartawan seperti obat yang harus dia makan 3 kali dalam sehari.
Tak aneh bila ia jenuh. Pagi hari, sesudah menerima perwakilan Rusia, JK langsung diwawancara. Siang harinya, JK menghadiri acara Pasar Modal di Istora Senayan. Usai sambutan, wartawan bertanya dan JK meladeninya. Hal yang sama juga terjadi pada sore dan malam harinya.
"Ini saya diwawancarai sampai 3 kali sehari," tutur JK, Rabu (12/11/2014).
Bisa jadi JK juga jenuh karena pertanyaan yang itu-itu saja. Seringkali pertanyaan yang sama terulang kembali ditanyakan dan JK pun menjawabnya. Tak pernah dia menolak mengulang jawaban atas pertanyaan tersebut.
Ketua Umum Palang Merah Indonesia ini masih mau memberikan komentar, meski yang diucapkan hanya singkat saja.
"Saya diwawancarai ini kayak makan pagi, makan siang, makan malam, kayak makan obat," kata JK sembari tertawa lebar.
Pertemuan dengan Kadin dari Negeri Paman Sam itu bukanlah agenda terakhir yang akan dilakukan JK. Malam harinya, pria berumur 72 tahun itu masih harus menghadiri acara Bank Permata di Hotel Four Season.
Tentunya, sudah ada wartawan lagi yang menantinya di sana dan pertanyaan akan kembali dilayangkan. 'Obat' pun harus kembali ditelan oleh JK. (Ans)