Liputan6.com, Bogor - Asiswa Sukaryaditisna (84) berhasil meraih gelar doktor di bidang pendidikan dari Universitas Pakuan, Bogor, Jawa Barat. Usia tidak menjadi penghalang bagi veteran ini untuk menimba ilmu.
Di hadapan dosen penguji, Asiswa mempertahankan hasil desertasinya yang berjudul 'Hubungan Budaya Organisasi, Perilaku Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja dengan Kinerja Guru SMP Neger di Kota Bogor'. Ia sangat peduli terhadap pendidikan dan sudah berkecimpung di dunia pendidikan sejak zaman perjuangan kemerdekaan.
Dalam sidang terbuka, Asiswa tetap semangat dalam mempresentasikan disertasinya di hadapan para penguji meskipun sesekali sempat gugup. Ia juga berhasil menjawab semua pertanyaan dari para penguji dengan baik.
Dalam waktu sekitar 1 jam, ia berhasil melewati sidang dengan baik dan mendapatkan gelar doktor dengan hasil memuaskan.
"Saya merasa bangga bisa menyelesaikannya. Tidak ada kesulitan karena banyak bantuan dari berbagai pihak. Butuh 2 tahun untuk menyelesaikan disertasi ini," kata dia usai menjalani sidang terbuka di Gedung Rektorat Universitas Pakuan Bogor, Rabu (12/11/2014).
Motivasi dirinya untuk meraih gelar doktor adalah kecintaannya terhadap dunia pendidikan, di samping ia merasa bahwa harus menyelesaikan pekerjaan hingga akhir seperti halnya veteran yang harus berjuang hingga akhir.
Selain itu, ia mengaku sangat hobi menulis dan ke depannya ia akan mempersiapkan tulisan mengenai pendidikan. "Dalam waktu dekat saya akan membuat buku mengenai pendidikan di Indonesia dari zaman kolonial hingga sekarang," tutur pria kelahiran 25 Nobember 1930 ini.
Dari hasil penelitiannya, ia menyimpulkan masih banyak hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru, agar tingkat pendidikan khususnya di Kota Bogor ini bisa maju.
Rektor Universitas Pakuan Bogor, Bibin Rubini mengatakan bahwa pemberian gelar Doktor kepada Asiswa ini merupakan kebanggaan yang luar biasa. "Pak Asiswa merupakan yang tertua yang telah kami beri gelar doktor, dan ini merupakan suatu kebanggaan buat kami," ucapnya.
Dengan keuletan dan kesabarannya, Asiswa bisa menyelesaikan desertasinya dan meraih gelar doktor. "Ini bisa jadi inspirasi bagi anak muda untuk meniru beliau, dan beliau diharapkan bisa menyumbangkan kontribusi bagi dunia pendidikan khususnya di Kota Bogor," tandas Bibin.
Asiswa tergabung dalam Tentara Pelajar untuk berjuang melawan penjajah. Ia juga menjadi guru sejak 1952 hingga akhirnya menjadi dosen mata kuliah kewirausahaan di Universitas Pakuan. Hingga sekarang ia masih terdaftar sebagai Ketua Legiun Veteran Kota Bogor.
Energi & Tambang