Liputan6.com, Jakarta - Produk batik Pekalongan, Jawa Tengah kini menjadi salah satu ikon batik nasional. Walikota Pekalongan, Mohamad Basyir Ahmad mengaku memiliki cara supaya produk daerah itu bisa diakui di tingkat nasional maupun internasional.
Dia mengatakan, produk batik dijadikan sebagai kajian keilmuan membuat batik Pekalongan banyak dilirik dan membuatnya memiliki kualitas tinggi. "Karena sistem batik diilmiahkan, ada ilmunya dari SD, SMP, SMA itu jadi pengetahuan umum dan berkembang semua," kata dia di Jakarta, Rabu (12/11/2014).
Mengangkat nama batik Pekalongan bukan perkara gampang. Butuh waktu sembilan tahun agar batik yang mulanya dianggap sebagai barang biasa jadi luar biasa. Dia bilang, bahkan ilmu tentang batik masuk jadi kurikulum pelajaran di kota asalnya.
"Batik masuk kurikulum muatan lokal. Dan ada jurusan batik untuk SMK buat maju sekali. Sejak sembilan tahun lalu saya mulai," tutur Basyir.
Pihaknya pun mengaku tak khawatir jika batik Pekalongan bakal tergeser oleh produk batik bajakan. Dia mengatakan telah memberikan hak paten terhadap model-model batik yang memiliki desain bagus.
"Kami memang berikan kesempatan yang punya model bisa dapatkan hak paten. Walaupun desainnya berubah kita berikan hak yang bagus. Jadi bisa melakukan tuntutan," pungkas dia. (Amd/Ahm)
Advertisement