Liputan6.com, Donetsk - Para pejabat NATO mengatakan pasukan tempur dan peralatan militer Rusia memasuki Ukraina minggu ini. Mereka mengaku menyaksikan ketika bala bantuan itu tiba di Ukraina.
"Tank-tank, artileri, sistem pertahanan udara dan pasukan tempur Rusia terlihat," kata Jenderal Amerika Philip Breedlove seperti dikutip dari BBC, Kamis (13/11/2014).
Meski demikian, Kementerian Pertahanan Rusia menyanggah bahwa pasukan mereka berada di Ukraina timur untuk membantu separatis pro-Rusia di sana. Sementara para pemberontak mengakui mereka dibantu oleh 'para sukarelawan' dari negeri pimpinan Vlaadimir Putin itu.
Sekretaris Jenderal NATO, Jenderal Jens Stoltenberg mengatakan pengerahan militer itu merupakan ancaman serius terhadap gencatan senjata yang disepakati di Minks tanggal 5 September lalu.
Advertisement
"Saya mendesak Rusia untuk menarik mundur pasukan dan peralatan tempur dari Ukraina, dan menghargai sepenuhnya perjanjian Minks," ucap Stoltenberg dalam sebuah pernyataan.
Sejauh ini, Dewan Keamanan PBB telah melakukan pertemuran darurat pada Rabu 12 November 2014, untuk membicarakan laporan tentang masuknya pasukan Rusia itu.
Saat pertemuan itu digelar, di tempat lain terjadi baku tembak di Donetsk, kota industri yang dikuasai oleh separatis pro-Rusia pada Rabu pagi. Sejumlah laporan juga menyebutkan pertempuran di dekat kota yang dikuasai pemberontak Luhanks.
Pejabat Ukraina mengatakan seorang tentara Ukraina tewas dan seorang lainnya terluka. (Mut)
Baca Juga