Liputan6.com, Jakarta Mengobati kanker kulit butuh biaya yang sangat mahal. Di Inggris misalnya, pengobatan melanoma, salah satu penyakit kanker kulit, menghabiskan lebih dari £ 100 juta atau sekitar Rp 2 triliun setiap tahunnya.
Meskipun begitu, kanker kulit bisa diobati dengan biaya yang lebih murah jika sudah terdeteksi sejak dini. Dikutip dari Business Insider pada Kamis (13/11/2014), sebuah aplikasi yang dikembangkan oleh tim dari Universitas Bucharest, Romania, dapat mendeteksi penyakit kulit dengan akurasi hingga 73 persen.
Advertisement
Aplikasi yang dinamakan SkinVision ini bekerja berdasarkan teknologi yang disebut "fractal geometry", yaitu cabang matematika yang dapat mensimulasikan pertumbuhan kulit. SkinVision dapat menganalisis pertumbuhan kulit menggunakan gambar tahi lalat yang diunggah ke smartphone.
"Aplikasi ini sangat menjanjikan untuk mengevaluasi tahi lalat," kata salah satu dosen dalam sebuah panel yang dilaksanakan di Universitas Munich, Jerman. Tahi lalat sendiri dideteksi karena merupakan salah satu tanda yang paling mudah untuk mengenali kelainan pada kulit. Penyakit melanoma misalnya, selalu ditandai dengan munculnya tahi lalat baru atau perubahan pada tahi lalat lama.
Aplikasi pendeteksi kanker kulit ini tersedia untuk Android dan iOS dengan harga US$ 4,99 atau sekitar Rp 61 ribu.