Liputan6.com, Jakarta Bagi Anda yang baru melahirkan, sudahkah bayi Anda melakukan skrining hipotiroid kongenital (SKH)? Hal ini penting dilakukan guna mengetahui apakah kondisi tiroid, hormon yang mengatur metabolisme tubuh, pada bayi normal atau hipotiroid.
Jika diketahui ternyata kondisi tiroid di dalam tubuh bayi kurang hormon tiroid atau disebut hipotiroid harus segera ditindaklanjuti. Jika tidak, pertumbuhan fisik anak serta otaknya akan terganggu.
"Jika hipotiroid dibiarkan nantinya anak akan tak bisa bicara, sulit jalan, dan yang paling parah akan perkembangan otaknya terganggu atau keterbelakangan mental," terang konsultan endokrin anak dr. Erwin P. Soenggoto saat ditemui pada acara 'Advokasi Skrining Hipotiroid Kongenital' di Hotel Amarosa, Bekasi pada Kamis (13/11/2014).
Sesegera mungkin, berkisar antara bayi berumur 48-72 jam. lakukan skrining hipotiroid kongenital. Bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan di klinik bersalin, puskesmas, serta rumah sakit terdekat. Caranya dengan mengambil darah pada tumit bayi lalu ditempelkan pada kertas khusus. Lalu, kertas tersebut segera dikirim ke RSCM atau RS Hasan Sadikin untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium.
"Jika hasilnya positif hipotiroid kongenital akan segera diberitahu untuk ditangani dan diberi pengobatan dengan pil tiroksin," ujar konsultan dokter anak dr. Diet S. Rustama, Sp.A(K) ditemui dalam acara yang sama.
Penanganan secara dini dengan pengobatan yang tepat akan membuat anak bisa tumbuh secara normal. "Bahkan ada pasien saya yang bisa berprestasi dengan tindakan dini seperti ini," ujar dokter Diet.