Liputan6.com, Solo - Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming lebih memilih untuk menggeluti bisnis katering di Kota Solo ketimbang mengikuti jejak ayahnya di ranah politik.
Gibran memiliki beberapa tips ampuh dalam menjalankan roda bisnis kateringnya. Salah satu tips itu adalah memberdayakan masyarakat sekitar untuk membantu Gibran menjalankan bisnis katering.
"Ya, saya itu lebih memilih untuk memberdayakan masyarakat di kampung (Sumber, Banyuanyar). Karena dengan memberdayakan masyarakat sekitar bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Daripada para ibu rumah tangga ini menganggur, " ungkap Gibran di Solo, Kamis (13/11/2014).
Biasanya Gibran menggunakan tenaga ibu-ibu untuk membantunya memasak di dapur. Ada sekitar seratusan ibu rumah tangga yang sudah digaet Gibran. Para ibu-ibu itu biasanya membantu koki untuk memasak. Misal merajang sayur, cabai atau bumbu masakan lainnya.
"Chili Pari punya enam koki. Nah setiap koki itu membawahi ibu-ibu. Misal satu koki membawahi ibu-ibu untuk urusan merajang sayuran. Nanti koki satunya membawahi ibu-ibu merajang cabai, " ungkap Gibran.
Tak hanya ibu-ibu, Gibran juga menggunakan tenaga anak muda dari kampung sekitar. Tenaga anak muda ini biasanya dimanfaatkan Gibran untuk menjadi pelayan untuk menyajikan makanan.
"Ya, dari warga Komplang, Sumber dan Klodran. Tenaga anak muda ini menyesuaikan dengan jumlah tamu yang hadir. Perbandingannya adalah tiga waitres untuk melayani seratus tamu yang hadir," jelasnya.
Gibran mulai merintis usaha catering sejak tahun 2010. Seiring dengan waktu, usaha Gibran semakin berkembang. Usaha catering Gibran tidak hanya melayani untuk resepsi pernikahan. Tetapi juga untuk acara meeting dan wisuda.
"Kalau dihitung-hitung tiap hari pasti ada pesanan, entah itu meeting atau wisuda. Sedangkan untuk catering resepsi pernikahan dalam sebulan ada 25 pesanan, " jelas lelaki kelahiran tahun 1987 ini.
Advertisement
Seperti bisnis katering putra sulung presiden tersebut? Berikut ulasannya seperti yang dirangkum liputan6.com dari situs resmi Chili Pari:
Asal muasal nama Chili Pari, bisnis katering Gibran
Chili Pari merupakan bisnis katering yang didirikan dan dibesarkan putra sulung presiden Joko Widodo, Gibran di Solo. Bisnis tersebut berdiri sejak akhir 2010 dan terus berkembang di industri kuliner Solo.
Nama Chili Pari di bisnis kuliner memang terasa unik. Chili dalam bahasa Indonesia berarti Lombok yang artinya lambang semangat dan keberanian. Sementara Pari dalam bahasa Jawa berarti Padi yang melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan.
Dalam usahanya, Chili Pari mengusung pedoman traditional taste, modern touch. Salah satu strategi bisnis yang secara serius dilakukan Chili Pari adalah terus berinovasi dan menyajikan berbagai santapan baru.
Advertisement
Darimana modal bisnis katering Gibran
Sempat ditentang mendirikan bisnis sendiri, Gibran tidak memperoleh bantuan modal dari orangtua. Maka Gibran mencoba mencari pinjaman modal usaha dari bank.
Berbekal sebuah proposal usaha di usia masih 22 tahun, Gibran harus merasakan pahitnya penolakan pinjaman dari sejumlah bank. Untungnya, masih ada satu bank yang mau menggulirkan pinjaman meski jumlahnya jauh di bawah angka yang diajukan Gibran.
Dengan keterbatasan modal pinjaman bank itu, Gibran lantas mendirikan Chili Pari. Saat itu, penampilan restoran menjadi prioritas demi menarik para konsumen.
Bisnis yang didirikannya tentu saja tak berjalan mulus. Untuk menarik konsumen, Gibran juga sempat menyebarkan brosur sendiri pada masyarakat.
Apa saja yang ditawarkan Chili Pari?
Menjadi usaha baru, Chili Pari tentu sempat menebar keraguan di mata konsumen. Chili Pari juga menawarkan paket pernikahan termasuk katering solo, gedung pernikahan, dekorasi, rias pengantin, souvenir, undangan, entertainment, MC, dan lain-lain.
Gibran juga memanfaatkan gedung pertemuan milik sang ayah Graha Saba Buana untuk penyediaan kateringnya. Sebelumnya para penyewa gedung harus mencari katering dari tempat lain setiap kali menggelar event di gedung tersebut.
(Reza/Ndw)
Advertisement