Liputan6.com, New York - Minat para penduduk dunia terhadap emas tampak mulai menyusut akibat turunnya pembelian emas dari China. Negara dengan perekonomian terbesar kedua yang tahun lalu sempat menjadi pembeli emas terbesar di dunia menunjukkan penurunan permintaan sepanjang kuartal III-2014.
Mengutip laman Wall Street Journal, Jumat (14/11/2014), padahal pasar emas memang tengah anjlok mengingat para investor berpaling untuk berinvestasi pada logam mulia tersebut.
Advertisement
Sementara itu World Gold Council melaporkan penurunan sebesar 37 persen di China berdampak pada penurunan permintaan emas dunia. Padahal permintaan global telah merosot 2 persen menjadi 929,3 ton dalam hampir lima tahun terakhir.
Harga emas juga kini telah berada di level 39 persen lebih rendah dari penurunan terparahnya pada Agustus 2011. Aksi jual dilakukan para investor menyusul harapan ekonomi AS akan terus membaik dalam beberapa bulan ke depan.
Banyak manajer finansial yang yakin Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) akan menaikkan suku bunganya tahun depan. Suku bunga yang lebih tinggi akan terus menggerus daya tarik emas dalam bentuk investasi karena dianggap tak akan memberikan untung apapun.
Kelompok industri logam bahkan memprediksi permintaan emas di China akan berjalan datar tahun ini.
"Setelah pertumbuhan yang luar biasa, kami harus mundur kembali ke pasar yang lebih stabil. Ini normal saja," ungkap Direktur Pelaksana Far East for the World Gold Council Albert Cheng.
Dlam beberapa tahun terakhir, para investor memang beralih ke emas sebagai nilai lindung investasi di tengah kekhawatiran bahwa program stimulus The Fed akan menaikkan harga barang. Faktanya pertumbuhan harga di China mendekati level terendah dalam lima tahun terakhir.
"Tak ada alasan untuk melindungi aset Anda karena tak banyak inflasi yang terjadi. Emas tak terlalu diperlukan," ungkap CIO BMO Private Bank Jack Ablin.
Sebaliknya di India, permintaan emas meningkat pada waktu yang sama menutupi penurunah harga pada Agustus dan Aseptember. Para penduduk membeli emas untuk perayaan Dhanteras dan Divali, perayaan umat Hindu.
Permintaan emas di India meningkat 60 persen menjadi 182,9 ton selama kuartal-III 2014 dibandingkan kurun waktu yang sama tahun lalu. Penghapusan larangan impor emas awal tahun ini juga mendorong permintaan logam mulia di India naik kembali.
Jika digabungkan, India dan China terhitung mendominasi setengah dari seluruh kebutuhan emas di India. (Sis/Ndw)