Inilah Tantangan Mobile Marketing di Indonesia

Country Director Google Indonesia, Rudy Ramawy, mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki peluang besar dalam mobile marketing.

oleh Andina Librianty diperbarui 14 Nov 2014, 11:14 WIB
Pengguna internet (ist.)

Liputan6.com, Jakarta - Ada sejumlah fakta menarik yang terungkap dalam ajang Mobile Marketing Association (MMA) Forum Indonesia 2014, salah satunya soal dominasi Google di ranah iklan mobile yang hampir mencapai 50 persen di pasar global. Sebagai pemain besar, Google berbagi jurus untuk menumbuhkan iklan digital di Tanah Air. 

Country Director Google Indonesia, Rudy Ramawy, mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki peluang besar dalam mobile marketing. Salah satunya karena penggunaan perangkat mobile yang semakin banyak. Bahkan pencarian di Google yang berasal dari Indonesia cukup tinggi, terutama dari perangkat mobile yang jumlahnya tumbuh berlipat-lipat.

"Dalam beberapa tahun terakhir terjadi perubahan yaitu waktu yang dihabiskan oleh konsumen di layar besar, kini beralih ke layar smartphone. Ini bisa menjadi dorongan bagi para pemasar untuk memanfaatkan apa yang sedang terjadi dan sudah waktunya berpikir bahwa komunikasi dengan konsumen sudah berubah," tutur Rudy saat ditemu tim Liputan6.com di Four Seasons Hotel, Jakarta.

Menurut Rudy ada beberapa tantangan yang harus dibereskan oleh Indonesia untuk menumbuhkan mobile marketing. Di antaranya adalah soal jangkauan internet yang belum merata dan konten-konten berkualitas.

Untuk jaringan, kata Rudy, ini menjadi pekerjaan rumah pihak-pihak terkait seperti pemerintah, provider, atau Internet Service Provider (ISP). "Jangkauan jaringan data ini harus ditingkatkan, ini menjadi tantangan kita bersama," sambungnya.

Sedangkan dari sisi konten, dia menghimbau para pelaku industri kreatif untuk melahirkan konten-konten berkualitas dan relevan. Pasalnya, bentuk pemasaran seperti iklan menggunakan perangkat mobile sangat berbeda dengan media cetak.

Ada perbedaan prinsip untuk iklan di dua media tersebut, yang menurut Rudi, salah satunya adalah reaksi terhadap iklan.

"Orang belum tentu mau melihat iklan panjang di ponsel, jadi supaya bisa efektif cara pemasarannya juga harus berbeda untuk mengambil hati konsumen. Jadi pemasar dan pemilik konten harus mencari cara bagaimana brand yang dipasarkan bisa menyatu dengan isi konten seperti tulisan dan video," tutur Rudy.

Lebih lanjut, Rudy menyatakan keyakinannya terhadap pertumbuhan mobile marketing di Indonesia, terutama karena penggunaan perangkat mobile juga kian meningkat. Menurutnya hal ini didukung oleh banyak faktor, antara lain harga smartphone yang rata-rata semakin murah dan pertumbuhan perekonomian, sehingga konsumsi data juga ikut meningkat. (Din/Dew)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya