Liputan6.com, Jakarta Perang di melawan gerakan radikal ISIS ternyata tidak sampai menganggu Timnas sepakbola. Sebaliknya, Suriah sangat fokus menghadapi laga uji coba.
Qasioun, julukan Suriah, tetap fokus menghadapi laga internasional. Event terdekat Suriah menghadapi PAN Arab Games 2015 (multi event antar negara Liga Arab). Bukti nyata ditunjukkan timnas Suriah dalam laga uji coba lawan Malaysia, Rabu (12/11/2014) kemarin. Mereka sukses membungkam tuan rumah Malaysia dengan skor telak 3-0.
Advertisement
Pelatih Suriah, Muhannad Al Fakeer mengungkapkan, pemain Suriah memang sedikit tertekan dengan kondisi tidak menguntungkan itu. Tapi beruntung, konflik tersebut sama sekali tidak mempengaruhi sepakbola.
"Keadaan Suriah memang sedang sulit, tapi bukan berarti semua kota kesulitan. Di ibukota bahkan tidak ada konflik sama sekali. Para pemain tetap bisa berlatih seperti biasa," kata pelatih Muhannad Al Kafeer saat jumpa pers, Jumat (15/11/2014) sore.
Menurut sang pelatih, tidak ada pemain yang banting stir menjadi anggota ISIS. Pasalnya, sang pelatih tidak hanya mengandalkan pemain yang merumput di klub lokal.
"Lagipula tidak semua pemain berasal dari klub Suriah. Ada beberapa pemain yang berasal dari klub Turki dan Irak," tambah sang pelatih.
Senada dengan Al Fakeer, kapten Suriah, Sanharib Malki mengaku timnas Suriah tidak terganggu dengan perang Suraih dengan ISIS. Tim menjalankan aktivitas sepakbola seperti biasa. Konsentrasi tim kini tertuju pada pertandingan lawan Indonesia, meski Malki sendiri buta kekuatan Firman Utina Cs.
"Saya tidak tahu apa-apa soal Indonesia. Pelatih juga tidak memberikan informasi apapun," ujar Malki singkat.
Baca Juga:
Gerrard Iri Prestasi Rooney
Nasihat Ferguson untuk Moyes Sebelum Latih Sociedad
