Liputan6.com, Bandung - APEC 2014 di Beijing, Tiongkok menjadi acara pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di panggung internasional. Dalam acara penting ini, magnet Jokowi mampu menarik komitmen pengusaha Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia.
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas, Dedy S Priatna yang ikut dalam rombongan Presiden ke APEC membeberkan keberhasilan pemerintah meyakinkan para investor Tiongkok.
"Saya takjub di sana dari 12 penandatangan perjanjian kerjasama (Memorandum of
Understanding/MoU), satu MoU yang diteken adalah pembangunan pembangkit listrik mulut
tambang di Kalimantan Timur (Kaltim)," papar dia di Bandung, seperti ditulis Minggu (16/11/2014).
Penandatanganan kerjasama itu dilakukan antara PT Adaro Energy Tbk dan Shenhua Energy Co Ltd di depan Presiden Jokowi. Shenhua adalah salah satu perusahaan energi terbesar ketiga di Tiongkok.
Lebih jauh tutur Dedy, Shenhua dan Adaro menyepakati pembangunan pembangkit listrik
mulut tambang di Kaltim berkapasitas 2x300 Megawatt (Mw) dalam jangka pendek. Sementara jangka panjangnya, kata dia, berkapasitas 12 ribu Mw.
"Listriknya akan dialirkan ke Jawa dengan kabel laut sepanjang 280 kilometer (Km). Membangun kabel laut untuk pembangkit listrik kapasitas 12 ribu Mw sangat mungkin, tapi kurang dari itu nggak mungkin," ujarnya.
Dia mengaku, nilai investasi untuk pembangkit listrik 12 ribu Mw sekira US$ 18 miliar atau
setara dengan Rp 180 triliun. Sebab kebutuhan batu bara dalam proyek ini mencapai 37 juta ton per tahun.
Rencananya, Dedy bilang, pembangunan pembangkit listrik ini akan memakan waktu selama 20 tahun. Kata dia, Shenhua pun belum dapat memastikan kapan akan memulai pembangunan pembangkit listrik mulut tambang kapasitas 2x300 Mw.
"Saya bilang ke Direktur Utama Adaro, 20 tahun kelamaan. Kenapa nggak buat ini dibangun 5 tahun tapi selesainya 10 tahun untuk 12 ribu Mw. Dijawabnya dia akan memikirkan hal itu jika pemerintah memberikan izin," terang Dedy.
Namun dia berharap agar di Kaltim dibangun pada 2019 dan selesai 2020. Hal ini akan diikuti pembangunan kabel listrik bawah laut ke Jawa.
"Jika ini terealisasi akan membangkitkan pusat kegiatan di Kaltim. Ada muatan kota kecil dari Timur ke Barat dan konsep tersebut sangat didukung Pak Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago," imbuh Dedy. (Fik/Ahm)
Ini Oleh-oleh Jokowi dari KTT APEC
Indonesia bersama China akan bangun pembangkit listrik mulut tambang di Kaltim senilai Rp 180 triliun.
diperbarui 16 Nov 2014, 09:30 WIBKrisis listrik ini terjadi lebih cepat karena terlambatnya lima pembangkit berkapasitas total 6.000 megawatt (MW). (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 Energi & TambangKabar Buruk, Harga Emas Diramal Terus Anjlok
6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Viral Kejadian Aneh 12 Robot 'Diculik' oleh Robot Lainnya, Faktanya Mengejutkan
Bahaya Khawarij dalam Pandangan Gus Baha, Pesan untuk Menjauhi Pemahaman Sempit yang Anggap Wanita Sumber Fitnah
VIDEO: Dilecehkan, Pembawa Acara Debat Pilkada Tangsel Berani Tegur Langsung Penonton
Cara Mengatasi Diskriminasi, Perjuangkan Kesetaraan dan Inklusivitas
Cara Membuat Ranking Otomatis di Excel, Panduan Lengkap untuk Pemula
Bahlil Klaim Semua Ketum KIM Plus Solid Menangkan Ridwan Kamil-Suswono
10 Cara Mengatasi Gmail Penuh yang Efektif dan Praktis
Cara Mengukur BH yang Tepat, Panduan Lengkap untuk Kenyamanan Optimal
Penggolongan Hukum Berdasarkan Cara Mempertahankannya, Pelajari Lebih Dalam
Cara Membuat Silsilah Keluarga, Lakukan Tips dan Teknik Berikut Ini
Profil Kaoru Mitoma, Pemain Timnas Jepang yang Tak Mudah Puas dan Menilai Timnya Masih Punya Kekurangan
GM Recall Hampir 500.000 unit Truk Pikup dan SUV Karena Transmisi Bermasalah