Citizen6, Malang Siapa yang tidak kenal dengan kota yang satu ini. Kota yang berada di antara penggunungan, memiliki pemandangan yang indah, membuat cuaca di Kota Malang terasa sejuk. Selain itu, julukan ‘Kota Apel’ juga sangat melekat erat di Kota Malang karena kota ini merupakan penghasil apel terbesar di Indonesia. Malang juga mempunyai banyak tempat wisata yang menjadi lirikan para turis domestik maupun turis asing.
Salah satu tempat yang sangat menakjubkan bagi pengunjung yang datang ke tempat ini adalah sebuah masjid bernama Masjid Tiban. Masjid ini terletak di Jalan KH. Wahid Hasyim Gang Anggur No. 10 RT 07 / RW 06, Desa Sananrejo, Turen. Tempat ibadah umat Islam ini mempunyai bentuk bangunan menyerupai sebuah istana kerajaan, Masjid Tiban ini terdiri dari 10 lantai.
Advertisement
Masjid ini berada di tengah-tengah pemukiman warga padat penduduk. Ketika kita memasuki jalan menuju Masjid Tiban memang melewati gang-gang sempit dan sesampainya di sana kita akan melihat banyak orang dari penjuru daerah yang ingin melihat langsung keberadaan masjid ini.
Masjid Tiban dibangun pada tahun 1978 oleh santri-santri Pondok Pesantren Salafiah Bihaaru Bahri Asali Fadlaairir Rahmah (Bi Ba’a Fadlrah) yang berfungsi sebagai tempat kerohanian Agama Islam.
Menurut Kiai Ahmad, masjid ini dibangun sebagai pembelajaran para santri untuk hidup beragama agar tecipta kerukunan, kedamaian sesama santri dan juga untuk menghilangkan penyakit hati sesuai dengan ajaran Agama Islam.
Para santri berasal dari berbagai daerah yang ada di Indonesia, seperti Sumatera, Banyuwangi, Trenggalek, dan Ponorogo. Di masjid ini terdapat 335 santri, termasuk 51 kepala keluarga yang tinggal bersama anak dan cucunya.
Yang membuat takjub para pengunjung adalah bentuk bangunan dari Masjid Tiban yang unik. Ornamen-ornamen dan tulisan kaligrafi mulai dari nama pondok, Asma Allah, dan Asmaul Husna yang ada di dinding-dinding serta di atap bangunan Masjid Tiban sungguh indah.
Semua bangunan masjid ini dikerjakan oleh para santri yang memang menetap di masjid ini. Desainnya pun tidak ditemukan di tempat lain. Warna masjid ini di dominan berwarna biru tua. Ketika kita memasuki masjid ini, kita akan merasa sedikit kebingungan karena banyaknya pintu yang menghubungkan dari satu tempat ke tempat lain.
Namun, pengunjung tidak perlu khawatir. Di setiap lantai banyak ditemukan papan penunjuk jalan, sehingga pengunjung pun tidak akan tersesat.
Ipoeng, salah satu santri yang mengelola Masjid Tiban, mengatakan bahwa Masjid ini dibangun tanpa perencanaan seperti bangunan pada umumnya. Pembangunan masjid ini tidak merusakungan, termasuk pohon yang tidak ditebang.
Bangunan ini terdiri dari 10 lantai disertai dengan lift yang ada di dalamnya. Mulai dari gapura sampai pos masjid dibangun bergaya unik seperti bentuk candi.
Di lantai 1 dan lantai 2 kita akan mendapati tempat yang biasa digunakan pengunjung beristirahat. Menapaki lantai 3, kita akan menemukan banyak aquarium dengan berbagai koleksi ikan.
Selanjutnya, di lantai 4 biasanya digunakan untuk prosesi akad nikah. Di lantai 5 digunakan sebagai mimbar untuk melaksanakan shalat Idul Fitri, Idul Adha, dan hari-hari besar Islam lainnya. Lantai 6 digunakan untuk beristirahat para santri beserta keluarganya.
Supermarket dapat ditemukan dilantai 7. Bagi pengunjung yang ingin makan pun ada kios-kios dan cafeteria yang tersedia di lantai 8. Lantai 9 berbentuk gunungan dari bangunan masjid ini. Terakhir, di lantai 10 adanya puncak gunung. Kita bisa melihat keindahan dan kesejukan Kabupaten Malang.
Masjid Tiban memang mempunyai keunikan serta keindahan tersendiri dibandingkan masjid-masjid lainnya. Masjid Tiban sering dikunjungi beberapa orang yang digunakan untuk wisata religi.
Jadi, bagi pengunjung yang ingin melihat keberadaan masjid ini, datang langsung aja ke Masjid Tiban. Selain untuk mengobati rasa penasaran, Masjid Tiban juga bisa dijadikan list kamu untuk jalan-jalan bersama teman dan keluarga di Kota Malang, Jawa Timur.
Pengirim:
Dea Karina